Foke Dinilai tak Kesulitan Jika Menjadi Duta Besar Jerman

Selasa, 03 September 2013 – 15:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke disebut-sebut diajukan sebagai calon duta besar Indonesia di Jerman. Wakil Ketua Komisi I DPR Ramadan Pohan menyatakan, penunjukan Foke bukanlah sesuatu yang mengejutkan.

"Tentulah tidak mengejutkan karena beliau (Foke) dokter dari Jerman," kata Ramadan di DPR, Jakarta, Selasa (3/9).

BACA JUGA: Ahmad Yani Dukung Djoko Susilo Dihukum Berat

Ia menilai Foke tidak akan kesulitan menjalankan tugasnya sebagai dubes. Karena pernah tinggal di Jerman, pengetahuan Foke mengenai kultur di Jerman juga sangat baik. Hal ini bisa memudahkan Indonesia dalam berhubungan dengan Jerman.

"Dia bisa berbahasa sehari-hari sambil memajukan kepentingan kita misalnya hubungan bilateral menjadi lebih baik. Dia tidak akan mengalami kesulitan dan tidak akan culture shock," kata Ramadan.

BACA JUGA: Politisi PPP Ungkap Alasan Menag Tinggalkan Masjid

Kalau misalnya Foke diajukan menjadi calon duta besar, maka Foke akan ikut dalam Fit and Proper Test yang dilakukan Komisi I DPR. "Kita lihat dalam Fit and Proper Test," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini.

Pada saat proses Fit and Proper Test, Ramadan menyatakan, calon duta besar akan melakukan presentasi sekitar tujuh sampai delapan menit. Setelah itu, Komisi I DPR akan mengajukan pertanyaan kepada setiap calon.

BACA JUGA: Irjen Djoko Hanya Ucapkan Selamat Siang

Kemudian, lanjut Ramadan, Komisi I DPR tinggal menyetujui atau tidak calon duta besar yang diusulkan pemerintah. "Kita akan menyampaikan persetujuan kita. Ada yang pakai catatan. Intinya setuju dan tidak menyetujui," katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan jika Foke ditunjuk menjadi calon duta besar Indonesia maka dia masuk dari jalur non karir. Sebab, rekrutmen duta besar itu ada dari diplomat karir dan non karir. "Beliau kan lama di Jerman juga," kata Mahfudz.

Ia menjelaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengirimkan surat kepada DPR dan akan dikirimkan ke Komisi I. Meski begitu, Mahfudz belum mengetahui nama-nama para calon duta besar. Nantinya, Komisi I akan melakukan proses Fit and Proper Test. "Kita jadwalkan tanggal 18-19 ini," katanya.

Mahfudz menjelaskan dalam hal penentuan duta besar, DPR akan memberi pertimbangan dan catatan saja. Tapi, keputusan akhir tetap berada di presiden. "Mestinya kalau DPR beri pertimbangan, ya harus dipertimbangkan," katanya.

22 nama calon duta besar yang diajukan presiden yang beredar di kalangan wartawan adalah Fauzi Bowo ke Jerman, Suprapto Martosetomo ke Afrika Selatan, Yuli Mumpuni ke Spanyol, Yusron Ihza ke Jepang, Budi Bowoleksono ke Amerika Serikan yang menggantikan Dino Pati Djalal yang menjadi Kepala BKPM, dan Linggawaty Hakim ke Swiss,

Selain itu, Komjen Pol Ito Sumardi ke Myanmar, Letjen TNI Jhony Lumintang ke Philipina, Drs Yuwono A Putranto ke Norwegia, Raudin Anwar ke Libya, Abdurrahman M Fachir ke Arab Saudi, Jose Antonio Morato Tavares ke New Zealand, Irmawan Emir Wisnandar ke Laos, Sugeng Rahardjo ke China, Burhanuddin ke Sudan, Nurul Qomar ke Brunei Darussalam, Gary Rachman Makmun Jusuf ke Fiji, Rahmat Pramono ke PTRI Asean, Diar Nurbiantoro ke Rumania, Mulya Wirana ke Portugal, Pitono Purnomo ke Kamboja, dan Moenir Ari Soenanda ke Peru. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Djoko Diminta Legowo Terima Vonis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler