BACA JUGA: Vonis Mati untuk Jagal Asal Jombang
Sebanyak 24 prajurit tewas seketika''Dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah cuaca buruk
BACA JUGA: Mantan Dirjen Depnakertrans Tersangka Kasus Rekening Liar
Hujan deras dan petir mengganggu proses landing,'' jelas Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Subandrio kepada wartawan kemarinBACA JUGA: Pertemuan Four Seasons Tak Rancang Korupsi?
Petir tak henti-henti menyambar dalam jeda yang sempitMenurut Subandrio, jarak pandang dari tower pengendali hanya sekitar 2 kilometer''Secara teknis bukan masalah manusianyaKarena tower menyampaikan informasi clear, pilot memutuskan mendarat,'' ungkapnya.
Meski begitu, TNI-AU tidak mau terburu-buru menyimpulkan penyebab utama kecelakaan''Itu dugaan awalResminya menunggu penyidikan dari tim yang sudah dibentuk,'' katanya.
Menurut Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI-AU Marsekal Pertama Bambang Sulistyo, pesawat tersebut merupakan jenis pesawat angkutSebelum jatuh, pesawat yang dipimpin Kapten (Penerbang) I Gede Tirta itu berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma pukul 07.30.
''Pesawat itu sedang dalam misi memberikan dukungan terjun paralanjut tempur A33Rute pesawat bernomor ekor F27/A2703 itu adalah Lanud Halim Perdanakusuma-Husein Sastranegara-Dropping Zone-Husein-Dropping Zone-Husein,'' jelas Bambang
Pukul 10.00, penerbangan pertama yang mengangkut 17 pelatih berhasil terbang dan kembali dengan selamatNamun, nasib nahas menimpa penerbangan kedua yang mengangkut 18 prajuritPenerbangan kedua terbang pukul 12.30, namun harus kembali ke Bandara Husein Sastranegara karena cuaca burukSaat kembali, pendaratan pesawat Fokker-27 tersebut tidak berhasil dan jatuh di atas hanggar PT DI.
Delapan belas orang di antara 24 korban merupakan anggota Pasukan Khas TNI-AU yang sedang menempuh kualifikasi terjun paralayang lanjutan''Pesawat itu dalam kondisi baikPengecekan rutin sudah dilakukan,'' tegasnya
Fokker-27 merupakan buatan Belanda tahun 1975Tanggal kedatangan ke Indonesia pada 26 September 1976Sayap utama berkonfigurasi high wing -sehingga andal saat mendarat di landasan pada pangkalan- tapi minim fasilitasPesawat itu juga mampu mendarat di landasan pendek
Selain mampu mengangkut 40 personel pasukan payung bersenjata lengkap atau satu satuan setingkat peleton, pesawat itu mampu mengangkut kargo''Bisa digunakan untuk kargo sipil maupun militer, evakuasi medis, SAR, maupun kodal pada operasi khusus strategis,'' katanya
Pimpinan TNI-AU sudah membentuk tim penyidik kecelakaan pesawatTim, kata Sulistyo, akan bergerak pada empat aspek penyebab kecelakaan secara umum''Kita selidiki faktor penyebab manusia, lingkungan, mesin, dan sistem,'' ujarnya
Di tempat terpisah, Direktur Operasional PT Dirgantara Indonesia Bambang Wirastiko menegaskan, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban kru hanggarKendati demikian, beberapa pesawat di hanggar terkena reruntuhan atap hanggarYakni, pesawat Deraya NC 212/200, Boeing-737 milik Batavia Air, Boeing-737 milik Adam Air, pesawat CN-235 milik PT DI, serta satu unit helikopter Single Robinson
''Saat kejadian, di hanggar kosong tidak ada kru yang bekerjaSebab, saat itu jam makan siang,'' ujar Bambang kepada Bandung Ekspres (Jawa Pos Group) kemarin
Pesawat Deraya NC 212/200 yang sedang diperbaiki, kata dia, mengalami kerusakan cukup parahSebab, pesawat tersebut terkena center wing pesawat yang jatuh''Batavia juga mengalami sedikit kerusakan, tapi tidak terlalu parah,'' ungkapnya
Kerusakan hanggar termasuk parahBagian atap yang ditabrak berlubang sepanjang badan Fokker yang memiliki panjang 15 meterBesi-besi penyangga atap terlihat melengkung''Besi penyangga ikut terbakar tadiKerusakan bisa parah kalau besi penyangga yang terbakar itu sudah lemah akibat terbakar,'' tambahnya
Saat disinggung mengenai kerugian yang dialami dalam kecelakaan tersebut, Bambang belum bisa memberikan data pasti
Beberapa saksi mengungkapkan, pesawat menukik dan terdengar suara ledakan sangat keras''Saat itu, saya sedang mencoba memarkir kendaraan di salah satu mal kawasan PasteurSaya baru sadar ada kecelakaan ketika ada ledakan besar dan api besar di atas hanggar,'' ujar Basuki warga setempat.
Muhamad, warga lainnya, menuturkan, hujan deras yang mengguyur kawasan itu membuat jarak pandang cukup gelap''Saya sendiri tidak bisa melihat cukup jauhTapi, saya juga melihat bola api cukup besar, namun kembali mengecil karena diguyur hujan besar,'' ucapnya.
Beberapa jam setelah kecelakaan pesawat Fokker-27 milik TNI-AU tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung memanggil Panglima TNI Jenderal Djoko SantosoDia meminta laporan tentang kecelakaan yang menewaskan 24 anggota TNI-AU itu.
Kepada presiden, panglima TNI melaporkan, dugaan sementara, penyebab jatuhnya pesawat adalah faktor cuaca''Presiden telah memerintah untuk dilakukan investigasi menyeluruh terhadap kecelakaan pesawat tersebut,'' tegas Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng kemarin.
SBY tidak ingin TNI-AU terlalu cepat berkesimpulan dan menyalahkan cuaca sebagai penyebab kecelakaanInvestigasi tersebut diperlukan agar peristiwa serupa tidak terulang''Presiden juga meminta dilakukan pengecekan kelaikan terbang terhadap seluruh pesawat TNI-AU,'' katanya.
Atas peristiwa nahas tersebut, menurut Andi, SBY menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga para perwira dan anggota TNI-AU yang menjadi korban dalam musibah tersebutSBY berharap keluarga korban bisa tabah menghadapi cobaan tersebut.
Tadi malam, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso melepas enam jenazah yang merupakan awak Skuadron 2 ke Pangkalan Halim PerdanakusumaSalah satu di antaranya adalah Lettu (Penerbang) Yudho Pramono yang merupakan putra Pangdam Iskandar Muda Mayjen Soenarko
Rencananya, hari ini (7/4) diadakan upacara penghormatan di Lanud Halim PerdanakusumaSebagian korban juga akan diterbangkan ke Madiun dan Malang(rdl/tom/rie/jpnn/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei LSN : Gerindra Sodok Partai Golkar
Redaktur : Tim Redaksi