William Henry Gates III alias Bill Gates, Jumat pekan lalu resmi mundur dari perusahaan software raksasa Microsoft yang dia dirikan dan sekaligus telah membesarkan namanyaApa aktivitas yang kini dia lakukan?
SETELAH tidak lagi menjabat chief executive officer (CEO) Microsoft, pebisnis 52 tahun tersebut kini lebih berkonsentrasi pada yayasan kemanusiaannya, Bill and Melinda Gates Foundation
BACA JUGA: Dubai Bangun Tower Berputar
”Mulai sekarang, saya akan lebih fokus pada strategi yayasan yang saya kelola bersama istri,” paparnya dalam wawancara dengan majalah Newsweek awal pekan ini
BACA JUGA: Korsel Tetap Impor Daging Sapi dari AS
”Itu hanyalah hal yang sangat kecil dan konyol jika dibandingkan dengan kematian dan kelaparan,” tandas pria berkacamata tersebutKarena itu, di masa pensiunnya ini, Gates akan lebih banyak belajar tentang kesehatan dan pendidikan
BACA JUGA: Suku Terasing Amazon Terpantau
Bersama sang istri, dia juga akan memperbanyak kunjungan kemanusiaan ke Afrika dan India tahun iniFokus misi sosial yayasan Bill dan Melinda Gates pun akan lebih dititikberatkan pada kasus global HIV/AIDS dan malariaUntuk mendukung pengentasan kemiskinan, divisi pengembangan agrikultur dan pangan yayasan itu akan memberikan lebih banyak porsi pada perempuanTerutama terhadap perempuan di kawasan Afrika dan AsiaSebab, sekitar 80 persen produksi pangan di Afrika ditangani perempuanSementara, di Asia Selatan, tidak kurang dari 60 persen petaninya adalah kaum hawa
”Karena itu, dalam misi ini, jika kami menyebutkan petani, rujukannya akan lebih mengarah pada perempuan dan bukan laki-laki,” urai salah seorang pakar yayasan Bill dan Melinda Gates, Catherine BertiniDia memaparkan, perempuan-perempuan yang berjasa dalam produksi pangan itu sudah bekerja terlalu beratSudah saatnya, imbuh dia, yayasan yang dipimpin langsung oleh Gates itu memberikan apa yang menjadi kebutuhan mereka
Di sisi lain, Microsoft yang konon kekayaannya mencapai USD 260 miliar (sekitar Rp 2.382 triliun), kini dihadapkan pada persaingan yang jauh lebih ketatDominasi raksasa software itu sudah mulai diambil alih pesaing terberatnya, GoogleSejauh ini, Microsoft Windows dan Microsoft Office masih menghiasi desktop berbagai perusahaan dan lembaga tingkat internasionalPendapatan Microsoft dari sektor itu pun masih mencapai USD 50 miliar (sekitar Rp 458 triliun) per tahun
Namun, perusahaan yang sukses melahirkan empat miliarder dan sekitar 12.000 jutawan itu, kalah langkah dari Google dalam dunia internet dan program-program onlineSydney Morning Herald melaporkan, Departemen Pendidikan dan Pelatihan negara bagian New South Wales, Australia, bakal mengganti platform email mereka dari Microsoft Outlook/Exchange ke GoogleMulai pekan ini, sekitar 1,3 juta siswanya akan mendapatkan akun Gmail
Sejak dicanangkan Gates pada 1995, program online Microsoft sulit berkembang dan cenderung jalan di tempatSedangkan, Google terus melesat jauhApalagi, setelah Microsoft gagal melamar situs pencari Yahoo, situs favorit masyarakat internasional itu justru jatuh ke tangan Google”Jika masih ada yang bisa saya ubah, saya akan memperbaiki sistem antitrust Microsoft,” ujar Gates
Kendati demikian, kepada Newsweek, bapak tiga anak tersebut mengaku bangga dengan pekerjaan yang sudah dia jalani selama ini di MicrosoftDia juga yakin, perusahaan yang dia tinggalkan pekan lalu itu masih mampu bersaing dengan kompetitornya, termasuk Google, dalam segala bidangApalagi, tiga eksekutif top Microsoft yang menggantikan tiga jabatan yang selama ini disandang Gates, juga sudah teruji kemampuannya
Sebagai komandan strategi bisnis, posisi Gates digantikan Steve BallmerSahabat Gates yang ditunjuk sebagai CEO Microsoft sejak Januari 2000 itu akan didukung peran dua petinggi yang lain dalam bidang visi teknologiRay Ozzie, penemu Lotus Notes yang bergabung dengan Microsoft pada 2005, dipercaya sebagai arsitek softwareSementara, Craig Mundie yang sudah 16 tahun mengabdi pada perusahaan tersebut kini menjabat sebagai kepala riset dan strategi(AFP/SMH/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Adu Cepat Kapal Tenaga Surya
Redaktur : Tim Redaksi