jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul FIkri Faqih mendesak pemerintah memberi penjelasan soal rencana dihapusnya formasi guru dalam rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada formasi 2021 ini.
“Karena guru pensiun menurut proyeksi Kemendikbud pada 2021-2025 mencapai 316.535 guru, belum termasuk yang meninggal dunia. Lantas bagaimana cara memenuhi kebutuhan guru yang totalnya 960 ribu?” tanya Fikri Faqih dalam siaran pers dari Semarang, Senin (4/1).
BACA JUGA: Mendikbud Diminta Perpanjang Waktu Pendaftaran Seleksi Guru PPPK 2021
Fikri menambahkan, kebijakan yang dijadikan alternatif pemerintah menyelesaikan persoalan kebutuhan guru adalah melalui rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Namun ini juga belum jelas, terutama bagi masyarakat pendidikan,” ujarnya.
Politikus PKS ini mengungkap soal rekrutmen PPPK guru sebelumnya yang sudah membuat trauma para guru yang dijanjikan. “Karena yang sudah diterima lulus tes, faktanya sudah 1 tahun lebih, belum terima SK,” ungkap dia.
BACA JUGA: Pemerintah Menghentikan Rekrutmen Guru PNS, Pak Eko Ungkit Sikap Bu Titi
Menurut Fikri, kebutuhan 960 ribu guru yang telah diumumkan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) sebelumnya, dan kemudian disambut pengumuman Kemenpan-RB yang hendak merekrut 1 juta ASN, harus jelas formulasinya.
“Pusat harus punya formulasi yang jelas sehingga bisa ditindaklanjuti oleh daerah, karena formasi itu juga harus diusulkan oleh Pemda sesuai kewenangannya,” imbuh dia.
BACA JUGA: Semua Pencari Kerja Diarahkan ke PPPK, Pemerintah Bikin Cemas Para Guru Muda
Fikri mencontohkan soal rekrutmen PPPK khususnya dari honorer K2, yang telah diterima 34.000 orang, ternyata Pemda hanya mengusulkan 31.000 saja, sehingga itulah formasi yang disediakan oleh Kemenpan-RB.
“Artinya ada masalah dengan 3.000 orang yang sudah lulus tetapi tidak diusulkan Pemda,” katanya.
Fikri juga mendesak adanya komunikasi intens antara Kemendikbud, Kemenpan RB, Kemenkeu dan Badan Kepegawaian Negara.
“Sehingga akan muncul formasi ideal yang realistis sesuai kemampuan keuangan negara dalam rekrutmen guru. Berapa CPNS dan berapa PPPK yang dibutuhkan?,” ujarnya.
Fikri mengingatkan soal rekomendasi Komisi X DPR RI untuk mengatasi problematika tentang guru sebelumnya.
“Guru harus memiliki kejelasan status, kejelasan kesejahteraan dan kejelasan jaminan sosialnya, baru kita akan berbicara tentang mutu guru ke depan harus memiliki kompetensi dan skill apa saja,” urainya.
Menurutnya, selama tidak ada tiga kejelasan soal guru tersebut, yakni kejelasan status, kejelasan kesejahteraan, dan jaminan sosialnya.
“Tidak usah bicara dulu soal tuntutan guru harus punya mutu, kompetensi, dan skill. Tidak usah juga soal target Pendidikan kita yang berkualitas, jauh panggang dari api,” tegasnya.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich