Menurutnya, anak yang seharusnya pada waktu bermain dipaksa untuk belajar sangat rentan terhadap stress
BACA JUGA: Manajemen Trisakti Ilegal Didesak Hengkang
Apalagi siswa juga pastinya akan sangat tertekan karena proses ia belajar selama tiga tahun hanya ditentukan selama dua hariSuparman menjelaskan, dengan menghapus ujian ulangan di dalam proses pelaksanaan Unas, sudah merupakan suatu pelanggaran terhadap prinsip pendidikan
BACA JUGA: UGM Ngotot, Fasli Jalal Berang
“Ujian yang diadakan seharusnya hanya sebagai ajang evaluasi dan bukan penentuan kelulusan siswa selama tiga tahun belajarBACA JUGA: Kemdiknas Bantah Beri Dispensasi ke UGM
Unas hanya untuk evaluasi,” tegasnya.Terpisah, Pengamat Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Said Hamid Hasan menerangkan, Unas sangat berpotensi menimbulkan stress karena dengan persentase UN 60 persen yang artinya bahwa Unas masih merupakan penentu kelulusan.
Dengan pembobotan 60 persen ini, lanjut Said, Kemendiknas secara tidak langsung tetap memaksa siswa untuk belajar dalam penentuan 1-3 hari selama Unas berlangsung“Padahal seorang mahasiswa saja ujian akhirnya dibagi persemester,” lanjutnya.
Lebih lanjut Said menambakan, proses pendidikan seharusnya terhubung dengan karakter dan sikap, mampu menyelesaikan masalah serta terbiasa membaca“Kemendiknas masih memakai peninggalan Belanda, dimana pada saat itu Unas dipakai untuk menseleksi orang,” ujarnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yayasan Trisakti Disebut Sulit Lakukan Eksekusi
Redaktur : Tim Redaksi