Forum Ulama Kantongi Bukti Kaitan NII-Al Zaitun

Sabtu, 21 Mei 2011 – 14:41 WIB

GARUT – Forum Ulama dan Umat Islam Provinsi Jawa Barat menegaskan bahwa Pondok Pesantren Al Zaytun yang beralamat di Indramayu ada kaitannya dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) baik secara finansial maupun strukturalIni berdasarkan hasil penyelidikan Departemen Agama pada tahun 2002 dan diperkuat dengan penyelidikan Pemerintah Malaysia.

“Pemerintah Malaysia sampai menarik 100 lebih warganya yang menjadi santri Al Zaytun, karena mereka tahu Al Zaytun sesat,” kata Ketua Forum Ulama dan Umat Islam Provinsi Jawa Barat KH Athian Ali Da"i dalam seminar membongkar kesesatan NII KW-9 yang di gelar Persatuan Pelajar Rohis Garut di Gedung Pendopo Garut Jumat, (20/5) pagi.

Dia mengklaim memiliki bukti-bukti yang menguatkan bahwa Kepala Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang merupakan Presiden NII-KW 9

BACA JUGA: Masih ada Bercak Darah di Masjid Adizkra

Dia mengklaim memiliki nama-nama menteri di negara NII-KW 9 berikut nomor kontaknya
“Kita mendapatkan data ini dari hasil penyelidikan yang kita lakukan juga dari mantan anggota NII yang telah menyatakan keluar dari NII,” ujarnya.

Athian menerangkan, NII KW-9 dideklarasikan  pada September 1992 lalu di Jakarta

BACA JUGA: Diperiksa KPK, DPRD Seluma Lumpuh

Ibukotanya berada di Indramayu yang menjadi lokasi dari Ponpes Al-Zaytun dengan Presiden pimpinan Ponpes Al-Zaytun yaitu Panji Gumilang
NII memiliki wilayah sebanyak 23 provinsi yang salah satu provinsinya ada di wilayah Malaysia

BACA JUGA: Anggota DPRD Sibolga Tolak Gabung Protap

“Saya juga bingung kenapa NII KW-9 ini dibiarkan begitu saja oleh pemerintah, padahal mereka sudah jelas-jelas mendirikan negara diatas negara selama 11 tahun,” katanya.

Dia juga mengherankan dengan pernyataan Menteri Agama Suryadharma Ali yang menyatakan Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu tidak memiliki keterkaitan dengan NII KW-9 dinilai oleh KH Athian Ali Da"i Ketua Forum Ulama dan Umat Islam Propinsi Jawa Barat berpotensi menyesatkan umat.

“Pernyataan Menteri Agama terkait keterlibatan Al-Zaytun dengan NII KW-9  terlalu tergesa-gesa dan prematur, makanya amat berpotensi menyesatkan umat,” tegasnya kepada wartawan

Dari data yang dimiliki oleh FUUI pada tahun 2001 lalu, jumlah anggota NII mencapai 168 ribu orang lebihSaat ini, jumlahnya diperkirakan sudah mencapai 250 ribu lebihKebanyakan anggotanya adalah buruh dan karyawan dan diikuti oleh mahasiswa, mereka hanya menjadi sapi perahan dari NII KW-9 karena setiap harinya tugas mereka hanya merekrut orang dan mengumpulkan uang untuk kepentingan NII.

“Yang paling banyak korbannya dari kalangan buruh atau karyawan, kemudian mahasiswa di Bandung kampus yang mahasiswanya paling banyak terlibat NII adalah ITB, kemudian Unpad dan Politeknik Bandung,” ujarnya.

FUUI sendiri, menurut Athian telah menyatakan NII KW-9 sebagai  ajaran sesat sejak tahun 2001 lalu berdasarkan hasil penyelidikan internal FUUI, sejak saat itu FUUI sering kedatangan orangtua yang kehilangan anaknya karena masuk NII KW-9Sikap FUUI sendiri cukup tegasKata dia, jangankan ratusan ribu umat Islam yang disesatkan, satu orang umat Islam pun jika disesatkan pihaknya akan mengusut dan meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas.

“Kita telah menyerahkan semua bukti-bukti yang kita miliki kepada aparat berwajib, dan kita serahkan sepenuhnya kepada mereka, saya tidak mau masuk dalam ranah politik, karena politik terlalu kotor bagi saya,” ujarnya.

Athian menegaskan, NII KW-9 adalah NII gadungan, karena tidak ada satupun aktivis NII yang sekarang masih ada mengakui keberadaannya, Athian juga membenarkan, jika jaman dahulu NII membentuk Komandemen Wilayah (KW), akan tetapi jumlah KW yang dibentuk hanya sampai KW 7, jadi keberadaan NII KW 9 tidak diakui, apalagi NII asli juga sebenarnya sudah tidak ada sejak tahun 1962 laluDia sejak tahun 1962, NII yang asli sudah tidak ada lagi secara struktural, akan tetapi memang bisa saja ideologinya masih ada,” katanya.(ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 20 Calon Bidan Terkapar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler