Foto Baiat Ba'asyir dan ISIS di Ruang Salat Lapas

Senin, 04 Agustus 2014 – 16:07 WIB
Foto: istimewa

jpnn.com - JAKARTA - Kontroversi tentang foto Abu Bakar Ba’asyir yang berbaiat kepada organisasi Islamic State of Irak and Syiria (ISIS) terus berlanjut. Foto itu diambil di sebuah ruangan lebar berlantai kayu.

Ba'asyir duduk diapit para pria berpakaian putih yang salah satunya memegang bendera ISIS. Diduga, foto itu diambil saat Ba'asyir berada dalam lembaga pemasyarakatan (lapas). Pasalnya, saat ini ulama pendiri Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) itu tengah menjalani masa pemidanaan di LP Pasir Putih, Nusakambangan.

BACA JUGA: Mahasiswa Dukung DKPP Tindak KPU

Dirjen Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Handoyo Sudrajat pun tidak menampik bahwa foto Ba'asyir memang diabadikan dari dalam lapas. Informasi itu, ujar Handoyo, didapatnya dari pihak keamanan lapas.

"Kalau kemarin dirkamtib (Direktur Keamanan dan Ketertiban Ditjenpas, red)  sudah ke sana (LP Pasir Putih, red) dan melaporkan. Kami sepakat untuk berkoordinasi dengan pihak terkait Sekarang setelah dianalisis banyak yang tidak tahu tapi ikut-ikutan. Misalnya statemen mereka yang akan sampai ke Mekah menghancurkan Kabah," kata Handoyo di kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (4/8).

BACA JUGA: BEM UI Ajak Publik Dukung Prabowo-Hatta Gugat Hasil Pilpres ke MK

Berdasarkan laporan yang diterima Handoyo, sudah ada beberapa narapidana di Nusakambangan yang secara ideologis ikut dalam kelompok ISIS. Menurutnya para napi itu dibaiat di ruang salat lapas yang selama ini tidak diperiksa secara intensif oleh petugas berkeamanan tinggi itu. "Tapi mereka yang sekarang berbaiat belum tahu yang sebenarnya," sambungnya.

Atas dugaan berkembangnya sel ISIS di lapas, Handoyo mengaku pihaknya kini meningkatkan kapasitas keamanan. Menurutnya, jangan sampai pihak lapas kecolongan.

BACA JUGA: Kursi Golkar Turun, Orang Dekat Ical Salahkan UU Pemilu

"Kami di dalam sudah meningkatkan pengawasan. Tapi yang sudah terjadi sudah terlanjur. (Itu) terjadi di ruang yang tidak kami masuki. Mereka pakai tempat salat. Itu juga ada penyalahgunaan fasilitas. Tapi kini kami ketatkan," kata Handoyo.

Sampai saat ini, lanjutnya, ada 43 orang napi kasus terorisme di Nusakambangan. Ia berharap para napi tidak terpengaruh lagi dengan ajaran radikal seperti ISIS.

Ditambahkannya pula, para terpidana kasus terorisme itu sudah diperingatkan oleh para petugas bimbingan lapas. "Preventifnya sudah disampaikan juga," tandas mantan direktur di KPK itu.(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DKPP Agendakan Sidang KPU dan Bawaslu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler