FPI Desak Warung Remang-remang Ditutup

Sabtu, 21 Juni 2014 – 10:05 WIB

jpnn.com - DEPOK - Jelang puasa, Front Pembela Islam (FPI) Kota Depok mendesak Pemkot Depok segera menutup permanen puluhan warung remang-remang (Warem) di Pondok Rangon, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis. Pasalnya, sejak ditertibkan pada 2012, lalu, lokasi yang menyediakan minuman keras dan perempuan malam itu masih tetap beroperasi.

Ketua FPI Kota Depok, Habib Idrus Al Gadri mengatakan, permintaan penutupan permanen itu sudah dilakukan pihaknya sejak 2012. Banyaknya pengaduan masyarakat yang menyatakan tempat itu sebagai lokasi prostitusi. Ditambah, lokasi itu kerap menjadi tempat keributan antar pengunjung yang telah dipengaruhi minuman keras.

BACA JUGA: Penjual Batagor Masih Ketakutan

"Ya kami minta ditutup permanen, karena selama ini hanya disegel saja. Ini bentar lagi menjelang Ramadan. Kalau tidak kami yang akan bergerak menutup tempat itu," tegasnya kepada INDOPOS (Grup JPNN), saat dihubungi kemarin (20/6).

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail menyatakan, pihaknya sudah berusaha untuk menutup warung remang-remang di Pondok Rangon. Namun katanya semuanya masih dalam proses.

BACA JUGA: Seleksi TPHD, Pemprov Bengkulu Abaikan SK Menteri Agama

"Proses-prosesnya belum komperehensif. Kami sedang berupaya menutup secara sistemik," tuturnya di sela-sela pemusnahan 5.000 botol miras dan narkoba di kawasan GDC, Kota Kembang Depok, kemarin.

Menurutnya, salah satu yang menghambat penutupan adalah pemilik lahan di lokasi tersebut. Mereka seperti dia saja saat Pemkot berencana menutup. "Pemilik lahan juga harus proaktif menolaknya. Jika pemilik lahan tidak bersama dengan kami, maka agak sulit juga," ujar Nur Mahmudi.

BACA JUGA: Kabur dari Tahanan, Ngaku Sogok Polisi Rp 300 Ribu

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Publikasi, Pemerintah Kota Bekasi, Dalfi Hendri mengatakan, selama Ramadan, arena billiard harus tutup. Sebab, tempat tersebut rentan dengan perbuatan asusila.

Dalfi menambahkan, billiard sudah banyak yang beralih dari sebelumnya. Sebagaimana mestinya, billiard seharusnya dijadikan aktivitas olahraga, akan tetapi dimanfaatkan dengan berbagai macam.

"Sekarang setiap bermain billiard mereka ditemani pemandu dan juga ada yang bermain judi," jelasnya. (cok/dny)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilik Resto Bubarkan Pertemuan Timses Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler