jpnn.com - SEMARANG - Dinilai berbau politik, acara pertemuan Timses Jokowi di Resto Sixteen 8 Jln Kimangunsarkoro Semarang Kamis (19/6) malam dibubarkan. Bukan polisi, bukan pula Panwas yang menghentikan acara ini, tetapi pemilik resto.
Alasannya? Resto ini dikelola oleh swasta, tetapi izinnya dari Danlanal. Sehingga Danlanal melarangnya. Tentu saja penghentian acara yang sudah berjalan ini membuat panitia dan undangan yang hadir kocar-kacir. Mereka bingung mengingat sebelumnya diperbolehkan.
BACA JUGA: Gelombang Eksodus Ratusan PSK Dolly Dimulai
Ratusan orang dari pengusaha, masyarakat umum, dan timses Jokowi-JK Kota Semarang itu sedianya makan malam dan berdialog dengan Capres Jokowi di tempat itu. Acara juga dihadiri Wali Kota Semarang. Mereka diusir pada pertengahan acara, saat makan dan menunggu kedatangan Jokowi. Karena diusir akhirnya melanjutkan acara ke Hotel Patra Jasa Semarang.
"Kita dipaksa untuk tidak melanjutkan acara. Kita dipaksa berhenti. Terus kita sepakat untuk melanjutkan acara ke Hotel Patra Jasa,"ÃÂ kata Rr Maria Mangesti, salah satu timses Jokowi-JK Jawa Tengah kepada Jateng Pos (JPNN Group).
BACA JUGA: Dirjen Otda: Caranya Tak Semudah Itu
Peristiwa itu mengejutkan ratusan orang yang hadir. Pasalnya, kata Maria, persiapan acara itu sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Mulai dari booking tempat, juga melakukan pemasangan spanduk Jokowi-JK dan atribut lain pada Kamis siang. Namun, ketika di pertengahan acara, tiba-tiba pengelola meminta agar acara tidak dilanjutkan.
Alasan pengelola resto, larangan itu atas perintah langsung Danlanal. Alasan Danlanal, pertemuan ini berbau politis sehingga tidak mengijinkan pertemuan tersebut berlangsung di Resto ini. Status Resto dikelola oleh swasta dengan izin dari Danlanal.
BACA JUGA: Pembahasan 3 Aturan soal Aceh Belum Ada Kemajuan
Wali Kota Semarang yang juga sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Hendrar Prihadi saat itu berada di tempat itu juga sudah bernegosiasi dengan pemilik resto tetapi tidak bisa berhasil.
"Kalau memang tidak boleh ya seharusnya sejak awal. Ini kan aneh,"ÃÂ kata Maria yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Jateng ini.
Karena negosiasi gagal, acara pun dilanjut di Hotel Patra. Namun rencana mereka untuk bisa berdialog dengan Jokowi, hanya bisa dilakukan melalui teleconference. Pasalnya, Jokowi yang malam itu berada di Batang, tidak memungkinkan untuk bisa datang ke acara itu. Setelah teleconference, acara itupun ditutup.
Ketua Tim Relawan Jokowi-JK Jateng, Ganjar Pranowo ketika dimintai pendapatnya soal ini menyatakan keheranan dengan sikap pengelola restoran.
"Menurut saya aneh. Seharusnya (pengelola restoran) konsisten. Kalau memang untuk bisnis ya bisnis. Namun kalau memang tidak ya tidak," kata Ganjar yang Kamis malam sempat datang di Simpang Lima untuk menyambut kedatangan Jokowi, namun batal di Semarang.
Pengelola Resto Sixteen 8, Agus Susanto saat dikonfirmasi lewat telepon enggan memberikan komentar.
"Maaf Mas, ini lagi sibuk. Kami lagi meeting dengan Pak Wali,"ÃÂ katanya bergegas menutup HP-nya.(saf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendemo Kenakan BH di DPR Akhirnya Dilepas
Redaktur : Tim Redaksi