Kabur dari Tahanan, Ngaku Sogok Polisi Rp 300 Ribu

Sabtu, 21 Juni 2014 – 06:59 WIB

jpnn.com - SORONG -  Aktor kaburnya 8 tahanan Polres Sorong Kota, Rian yang berhasil dibekuk polisi setelah dilumpuhkan dengan menembak kaki kanannya, mengakui memberi uang kepada oknum anggota Polres Sorong Kota unit tahanan dan barang bukti (Tahti) sebesar Rp 300 ribu.

Selain dia, Iwan Londong, yang merupakan tahanan titipan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sorong juga menyerahkan uang sebesar Rp 400 ribu ke oknum polisi tersebut.

BACA JUGA: Pemilik Resto Bubarkan Pertemuan Timses Jokowi

Alasannya, pemberian uang itu sebagai ucapan terimakasih karena selama mendekam di dalam sel tahanan, Rian yang merupakan tersangka jambret dengan 15 laporan polisi ,dan Iwan Londong, tahanan kasus narkoba, merasa mendapat perlakukan lebih baik dibandingkan tahanan lainnya.

Meski membantah diistimewakan, tetapi tahanan yang harus dilumpuhkan dengan timah panas ini mengaku mendapat perlakuan lebih.

BACA JUGA: Gelombang Eksodus Ratusan PSK Dolly Dimulai

Dia mencontohkan, diberi keleluasaan untuk berkomunikasi dengan teman-teman atau sang pacar Yo yang berada di luar tahanan.                  

Namun Rian masih membantah jika dikatakan uang yang diberikan itu merupakan imbalan keterlibatan oknum anggota yang diduga turut terlibat dalam upaya kaburnya bersama tujuh tahanan lain dari dalam sel. Menurut, pengakuannya, uang yang diberikan itu hanya sekedar ucapan terimakasih karena perlakuan terhadapnya selama dalam sel tahanan.

BACA JUGA: Dirjen Otda: Caranya Tak Semudah Itu

Kapolres Sorong Kota  AKBP Harry Goldenhardt masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait pengakuan dua tahanan kabur yang berhasil ditangkap kembali. Pasalnya, dari pengakuan Rian, juga mengungkap adanya aktor lain yang berperan penting dalam upaya kabur dari dalam sel tahanan yakni Iwan Londong.

"Rian juga mengaku kalau awalnya bertemu dengan Iwan Londong yang mempunyai komunikasi dekat dengan oknum anggota Tahti, tidak menutup kemungkinan dari kedekatan Iwan Londong ini yang akhirnya memunculkan rencana kabur," ujarnya.

Kapolres menegaskan akan mengungkap kasus kaburnya  8  tahanan  dengan melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan adanya dugaan keterlibatan oknum anggotanya. Jika terbukti terlibat atau turut membantu dengan memberi peluang kabur, oknum anggota terancam dipecat dan bahkan akan dikenakan sanksi pidana.

Berdasarkan pengakuan Rian, kata kapolres, jika awal rencana kaburnya karena adanya komunikasi dengan Iwan Londong. Selanjutnya, keduanya merencanakan untuk membeli kunci yang mirip dengan kunci gembok pintu utama sel tahanan. Karena Iwan Londong tidak tahu, selanjutnya Rian meminta bantuan pacarnya Yo untuk membelikannya kunci yang dimaksud.

"Kunci itu ditukar dengan kunci sel tahanan, sementara kita masih mendalami lagi bagaimana cara menukarnya, karena pemeriksaan yang kita lakukan masih belum mendalam. Kami akan memeriksanya kembali setelah kondisinya pulih," ujarnya.

Upaya pengejaran terhadap tujuh tahanan masih dilakukan pihak kepolisian, seperti menyebar foto para tahanan di beberapa lokasi keramaian. Foto tujuh tahanan ditempel di seluruh Polsek.(reg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembahasan 3 Aturan soal Aceh Belum Ada Kemajuan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler