Penjual Batagor Masih Ketakutan

Sabtu, 21 Juni 2014 – 09:23 WIB

jpnn.com - TASIK – Sudah enam hari, Iwan (39) “tinggal” di Mapolres Tasikmalaya. Pedagang batagor ini belum berani pulang ke rumahnya di Ciomas, Mangunreja karena masih was-was. Terlebih batagor yang dijualnya dianggap penyebab keracunan masal warga Sukasukur.

“Yang bersangkutan masih di sini dan belum bersedia dipulangkan,” ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Auliya Rifqie A Djabar saat dihubungi Radar Tasik (Grup JPNN) kemarin (20/6).

BACA JUGA: Seleksi TPHD, Pemprov Bengkulu Abaikan SK Menteri Agama

Auliya menjelaskan, soal penyebab pasti keracunan masal, sampai kemarin, pihaknya belum mendapatkan kesimpulan, karena menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel muntahan korban-korban keracunan.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi mengatakan hingga Jumat (20/6) sore jumlah pasien penderita keracunan yang masih dirawat di RSUD Kabupaten Tasikmalaya tinggal dua orang.

BACA JUGA: Kabur dari Tahanan, Ngaku Sogok Polisi Rp 300 Ribu

“Info terakhir hari ini 11 orang dipulangkan karena kondisinya sudah dinyatakan sehat.  Sisanya tinggal dua orang,” ujar Atang.

Soal biaya puluhan pasien yang (sebelumnya) dirawat di RSUD Kabupaten Tasikmalaya dan Rumah Sakit Tinawati, hingga kemarin sore, ujar Atang, pihaknya belum menerima laporan tagihannya. “Memang belum dihitung. Rencananya hari Senin (23/6) akan dilakukan penghitungan biaya administrasi untuk mengetahui nominalnya,” ujar Atang.

BACA JUGA: Pemilik Resto Bubarkan Pertemuan Timses Jokowi

Dalam kesempatan lain Bupati Tasikmalaya H Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bertanggung jawab penuh memberikan pengobatan gratis bagi seluruh korban keracunan.

“Ini musibah. Jadi yang dikedepankan sisi kemanusiaannya dengan memberikan pertolongan. Soal biaya pengobatannya, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bertanggung jawab penuh,” ujarnya.

Selain itu, ujar orang nomor satu di Kabupaten Tasikmalaya ini meskipun belum terbukti secara pasti penyebab keracunan massal itu dari batagor, dia mengimbau kepada seluruh pedagang makanan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya untuk mengedepankan sisi kehigienisan dari dagangan yang mereka jual.

“Artinya ini prefentif. Jangan hanya mencari untung, ladang enteng. Masyarakat yang jadi korban,” sarannya. (mam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelombang Eksodus Ratusan PSK Dolly Dimulai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler