jpnn.com, JAKARTA - Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengeluarkan seruan bersama jelang peringatan G30S/PKI atau pemberontakan PKI.
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengatakan pihaknya sengaja mengeluarkan seruan karena September ini merupakan bulan yang mengingatkan pada kejadian kelam yang menimpa bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Orang Tua di Seluruh Indonesia Harus Mengambil Pelajaran dari Kasus Ibu Yulet
“Peristiwa pemberontakan G30S/PKI yang begitu kejam, bengis dan brutal dengan tewasnya enam jenderal dan satu perwira TNI,” kata Novel dalam siaran pers yang diterima, Jumat (17/9).
Selain menewaskan para jenderal dan prajurit TNI, pemberontakan itu juga merenggut nyawa para ulama dan santri.
BACA JUGA: Pesan Ketua MPR soal Hari Kesaktian Pancasila dan Tragedi G30S/PKI
“Oleh karena itu, kami menyerukan kepada rakyat Indonesia khususnya umat Islam untuk melakukan kampanye menolak lupa insiden G30S/PKI dengan tema komunis itu nyata, tolak karena kita Pancasila,” kata Novel.
Dalam seruan itu, terdapat enam ajakan terhadap seluruh masyarakat, khususnya simpatisan dan pendukung ketiga ormas tersebut.
BACA JUGA: PAN Merapat ke Jokowi, Aziz Yanuar FPI: Kami Tidak Heran
Pertama, jihad melalui media sosial dan media online. Kedua, mengajak keluarga dan sahabat untuk menonton film kekejaman G30S/PKI dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Ketiga, mengadakan diskusi, simposium virtual, napak tilas dengan menghadirkan pelaku dan saksi sejarah G30S/PKI di daerah.
“Keempat, pada 30 September 2021 kibarkan bendera merah putih setengah tiang untuk penghormatan kepada pahlawan revolusi,” ujar Novel.
Terakhir, melantunkan doa kepada para pahlawan dan keluarganya yang telah menjadi korban kekejaman G30S/PKI. (cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... PA 212 Menanggapi Letjen Dudung soal Semua Agama Benar di Mata Tuhan
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Elfany Kurniawan