Politik jegal dan klaim, kata Mahfudz, adalah sebuah proses politik yang sama sekali tidak menguntungkan bangsa ini ke depan karena secara bertahap akan menghambat para kandidat pemimpin bangsa untuk tampil
BACA JUGA: Februari BBM Diturunkan Lagi!
Dia menyebut beberapa korban sebagai akibat dari praktek politik jegalHal serupa juga dialami oleh Presiden Partai PKS, Tifatul Sembiring, yang oleh pihak kepolisian pernah diposisikan sebagai tersangka atas tuduhan melakukan kampanye terselubung dalam aksi demo 2 Januari lalu, menentang kezaliman Israel di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat
BACA JUGA: BPOM Perketat Izin Edar Produk Import
“Terakhir Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, karena yang Sultan sudah terangan-terangan ikut dalam bursa bakal calon presiden, maka dugaan penyalahgunaan dana bencana alam dan tukar-guling tanah saat ini kian mendekati raja Jawa itu,” tegas Mahfudz Siddiq.Di tempat yang sama, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens juga mengingatkan ancaman politik pencitraan sebagai kegiatan politik yang tidak memberi tempat kepada politik secara substansif.
“Panggung politik demokrasi Indonesia tengah diancam oleh politik pencitraan yang miskin substansif yang berasal dari elit-elit politik,” tegas Boni.
Dia juga mendesak KPK agar bermurah hati memeriksa seluruh sumber-sumber pembiayaan untuk pembangunan citra itu
BACA JUGA: Boni Ibaratkan SBY Supir Bajaj
(Fas/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR Tolak Fatwa Golput Haram
Redaktur : Tim Redaksi