Frantinus Nirigi Menangis, Ingin Pulang ke Papua Daftar CPNS

Kamis, 31 Mei 2018 – 08:00 WIB
Frantinus Nirigi (kanan) dikunjungi Ketua Himpunan Mahasiswa Papua, Budi Jikwa, di Polresta Pontianak, Rabu (30/5). Foto: Ocsya Ade CP/Rakyat Kalbar/JPNN.com

jpnn.com, PONTIANAK - Frantinus Nirigi sudah berstatus tersangka kasus ucapan membawa bos di pesawat Lion Air di Bandara Supadio, Pontianak, beberapa waktu lalu.

Tim Kuasa Hukum Frantinus Nirigi menginginkan perkara ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan melihat dari sisi kemanusiaan. Karena, jika ditelisik lebih jauh, kondisi keluarga Frantinus saat ini cukup menyedihkan.

BACA JUGA: Pengakuan Frantinus Nirigi soal Ucapan Bawa Bom, Ternyata!

“Kami ingin perkara ini dapat diselesaikan dengan baik demi kemanusian dan secara kekeluargaan. Lagi pun ini joke bomb. Orang Papua memang banyak joke-nya,” ujar Marcelina Lin, Kuasa Hukum dari Kantor Firma Hukum Ranik Lin Associate, Rabu (30/5).

Saat memberikan keterangan, tampak mata Marcelina berlinang. Agaknya dia memang sedih ketika menceritakan kondisi Frans. “Saya prihatin dengan keadaannya. Secara pribadi saya tanya dia berkaitan dengan keluarga, dia menangis. Dia terpukul dengan kejadian ini. Karena keinginan dia pulang ke Papua kan ingin ikut tes PNS. Dan, tiga laptop (dua rusak, satu normal) yang dibawa adalah titipan keluarganya,” ceritanya.

BACA JUGA: Lion Air Laporkan Pembuka Pintu Darurat, Anda Setuju?

Frantinus, dikatakan Marcelina, sudah enam tahun tidak pulang ke kampung halamannya. Menurut cerita Frantinus, disampaikan Marcelina, ayahnya merupakan mantan Menteri pada zaman Belanda. Saat ini usia ayahnya sudah 90 tahun. Ibunya merupakan ibu rumah tangga yang berusia sekitar 50 tahun.

“Adik beradiknya ada 12 orang. Empat sudah meninggal. Dua sudah menikah dan sisanya ada yang masih sekolah. Paling bungsu berusia delapan tahun,” papar dia.

BACA JUGA: Pembuka Pintu Darurat Lion Air Dilaporkan ke Polisi

BACA JUGA: Pengakuan Frantinus Nirigi soal Ucapan Bawa Bom, Ternyata!

Frantinus ingin pulang untuk mengabarkan kebahagiaan atas status sarjana yang ia raih di Untan. Karena, hanya dia satu-satunya yang sudah menyandang status sarjana di keluarganya.

Harapan agar perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan, karena Mercelina melihat banyak kasus serupa yang tidak dilanjutkan. Bahkan pelakunya ada yang berstatus anggota DPRD. “Kenapa kemudian yang dilakukan Frans ini dinaikkan kasusnya?” tanya Marcelina.

Marcelina dan rekannya masih menunggu kabar baik dari Lion Air setelah ada pertemuan singkat itu. “Tadi pihak Lion Air mengatakan akan menindaklanjuti pertemuan kami. Kami masih menungu,” tuturnya.

Melalui kuasa hukumnya, Frantinus menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penumpang yang menjadi korban, bahkan seluruh masyarakat Indonesia yang menyoroti perkara ini. “Kalau saja dia bisa saya hadirkan, dia ingin menyampaikan permintaan maaf kepada semuanya, karena terjadi kepanikan,” ucap Marcelina.

Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group) juga sempat bertemu dengan Frans. Namun dia tak banyak bicara. Dia saat itu tengah menelepon keluarganya di Papua. “Kakak ipar saya mau ke sini,” singkatnya. (osc/arm)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sosok Frantinus Nirigi yang Diduga Bercanda Bawa Bom


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler