!-- @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } -->JAKARTA—Perusahaan tambang yang beroperasi di Kabupaten Mimika, Irian Jaya, PT Freeport, dinilai mengabaikan sumber daya manusia (SDM) masyarakat lingkar tambangKhususnya masyarakat dua suku (Amungme dan Kamoro) selaku pemilik hak ulayat.
jpnn.com - Hal tersebut disampaikan Forum Peduli Sumber Daya Manusia Amungme dan Kamoro (FPSDMAK), saat berunjuk rasa kekantor PT Freeport, Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (21/8).
Ketua FPSDMAK Tobi E menegaskan, selama 40 tahun beroperasi, PT Freeport belum menunjukkan konsistensi untuk membangun SDM masyarakat setempat
BACA JUGA: JPU KPK Ngotot Azirwan Suap Al Amin
Memang, aku Tobi, Freeport telah menjadi donatur pendidikan bagi masyarakat lingkar tambang melalui LPMAKBACA JUGA: Azirwan Juga Minta Uangnya Dikembalikan
''SDM masyarakat Mimika, khsususnya dua suku sangat tertinggal'' kesal Toby.Saat melakukan aksi, FSDMAK menuntut dua hal pada pihak PT Freeport
BACA JUGA: Jaksa akan Hadirkan Budi Santosa
Tobi menambahkan, kaum nelayan dan petani yang berada di lingkar tambang tidak tersentuh oleh program pendidikan PT Freeport melalui LPMAKProgram PT Freeport hanya dirasakan kalangan tertentuAksi FSDMAK, ke PT Freeport di Jakarta, berlangsung sejak pukul 12.00 WibMassa FSDMAK berjumlah sekitar 50 orangMereka terdiri dari pelajar dan mahasiswa yang ada di Jawa dan Bali(aji/jpnn).BACA ARTIKEL LAINNYA... Muchdi Diancam Hukuman Mati
Redaktur : Tim Redaksi