jpnn.com - JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berupaya menyerap penyertaan modal negara (PMN) Rp 1,5 triliun dengan cara menerbitkan 4.991.935.374 saham baru.
Dana hasil rights issue akan digunakan untuk ekspansi perseroan. Corporate Secretary KRAS Iip Arief Budiman menyatakan, saham baru tersebut berasal dari saham yang disimpan (portepel) perseroan.
BACA JUGA: Ini Strategi BMW Genjot Penjualan Mobil Premium
Aksi korporasi dimintakan persetujuan dalam RUPS luar biasa pada 25 Agustus 2016. Dana hasil rights issue akan digunakan KRAS sebagai tambahan modal kerja proyek pembangunan hot strip mill tahap dua yang berkapasitas 1,5 juta ton di Cilegon, Banten.
KRAS juga berencana membangun pembangkit listrik batu bara yang berkapasitas 1 x 150 mw. Kementerian BUMN telah merestui KRAS sebagai satu di antara empat perusahaan pelat merah yang melakukan rights issue.
BACA JUGA: Hanya 18 Bank Bersedia Tampung Dana Repatriasi
KRAS mengincar dana segar Rp 1,8 triliun dan pemerintah mengeksekusi Rp 1,5 triliun di antaranya. Belum disebutkan harga pelaksanaan rights issue tersebut. Namun, pada penutupan perdagangan kemarin, saham KRAS ditutup turun sepuluh poin (1,59 persen) ke level 620 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai, harga baja masih sangat terkait dengan pergerakan harga komoditas. Meski begitu, program tax amnesty diharapkan menarik minat investor.
BACA JUGA: Sukseskan Tax Amnesty, BEI Diskon Biaya Listing
”Baja termasuk yang menjadi fokus untuk sektor riil, terutama infrastruktur. Walaupun, kendaraan sepertinya mulai berkurang karena mobil baru kebanyakan tidak pakai sasis baja,” katanya. (gen/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utang Luar Negeri Indonesia Didominasi Swasta
Redaktur : Tim Redaksi