FSRU Lampung Dikabarkan Rusak, LNG Tak Terserap

Jumat, 03 Oktober 2014 – 22:11 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi, Johannes Widjonarko mengungkapkan bahwa fasilitas floating storage regasification unit (FSRU) di Lampung tidak sanggup menyerap liquid natural gas (LNG) sesuai pesanan dari Kilang LNG Tangguh Papua. Karenanya, FSRU Lampung baru meminta satu dari lima kargo LNG yang direncanakan pada tahun ini.

"Empat kargo lainnya belum jelas mau dikirm ke mana," ujar Widjonarko dalam keterangan yang diterima, Jumat (3/10).

BACA JUGA: Ingatkan Jokowi Waspadai Agen Mafia Migas di Instansi Pemerintah

Menurutnya, kemungkinan sisa LNG yang tak terserap itu akan dijual ke pasar 'spot'  internasional. "Karena kalau disimpan, nanti bisa meledak," paparnya.

FSRU Lampung memiliki kapasitas tangki LNG sebesar 170.000 meter kubik dengan kemampuan memasok gas bumi 1,5 juta ton per tahun atau 240 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Fasilitas milik Hoegh LNG yang disewa PGN tersebut sebelumnya direncanakan beroperasi Juli-Agustus 2014.

BACA JUGA: Dahlan Puji Jasa Marga Terapkan Sistem T-pass

Namun, hingga kini belum beroperasi. Diduga, FSRU mengalami kerusakan sehingga tidak bisa bekerja optimal.

Pengamat energi Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai kerusakan yang dialami FSRU Lampung akan mengganggu pasokan gas di dalam negeri. Sebab, sebagian pasokan gas untuk kebutuhan dalam negeri berasal dari FSRU Lampung.

BACA JUGA: Orang Dekat Ari Soemarno Masuk Bursa Kandidat Dirut Pertamina

"Jika FSRU Lampung rusak, maka pengaruhnya sangat besar bagi industri pupuk dan PLN yang ada di sekitar lokasi FSRU Lampung," kata Komaidi.

Dijelaskannya, jika FSRU benar mengalami kerusakan maka sumber-sumber gas lain perlu segera ditemukan untuk memenuhi permintaan akan gas dalam negeri. Pasalnya, tahun depan pemerintah memastikan alokasi gas bumi untuk floating storage regasification unit (FSRU) Lampung sebanyak 10 kargo.

Sementara Sekretaris Perusahaan PT PGN Heri Yusup menepis kabar bahwa FSRU Lampung mengalami kerusakan sehingga mengganggu pasokan gas nasional atau domestik. Menurutnya, FSRU Lampung memang direncanakan akan mendapat alokasi gas sebanyak 10 kargo LNG mulai 2015 dari Kementerian ESDM. "Untuk saat ini kami tetap fokus menyelesaikan pembangunan FSRU Lampung yang ditargetkan selesai pada tahun 2014," kata Heri.

Ditegaskan Heri, hal yang sebenarnya terjadi adalah FSRU Lampung sedang mengalami proses commossioning atau proses penyesuaian sebelum semua mesin-mesinnya dioperasikan secara maksimal. "Mesinnya sudah oke, hanya saja harus dilakukan tune up atau perbaikan kecil pada beberapa bagian tertentu. Jadi, tidak ada pengaruh yang signifikan, namun ada kemunduran waktu operasional dari yang telah ditentukan," katanya.

Seperti diketahui, FSRU Lampung akan memasok kebutuhan gas bagi pembangkit listrik PLN, industri, usaha kecil dan rumah tangga di Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Sumber pasokan FSRU Lampung dalam tahap awal berasal dari Kilang LNG Tangguh Papua.

Untuk tahap awal, besarnya pasokan gas sebanyak lima kargo pada tahun ini, dan akan meningkat di tahun selanjutnya. Tahun depan Tangguh menjatah FSRU Lampung sebesar 14 kargo gas cair. Namun, baru tahap awal saja FSRU Lampung sudah tidak mampu menyerap LNG yang dipesannya.(boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Organda Tolak Kenaikan BBM untuk Angkutan Umum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler