jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (Sekjen FUI) Muhammad Al Khaththath menantang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menindak tegas Diskotek Golden Crown. Pasalnya, beberapa pengunjung diskotek tersebut terbukti positif narkoba saat dirazia Badan Narkotika Nasional (BNN), Kamis (6/2).
"FUI melihat, ya, Golden Crown sudah perlu ditutup. Pemprov DKI khususnya bapak Gubernur yang terhormat Bapak Anies Baswedan agar tidak sungkan untuk menutup," kata Al Khaththath saat dihubungi, Jumat (7/2).
BACA JUGA: Penghargaan Diskotek Colloseum Dicabut, Seperti Ini Hasil Koordinasi Disbudpar DKI & BNNP DKI
Al Khaththath yakin Anies akan didukungan publik jika berani menutup diskotek yang terindikasi menjadi tempat peredaran narkoba.
"Pak Anies harus berani menutup Golden Crown seperti saat menutup Alexis. Ditutupnya diskotik Golden Crown pastinya juga akan mendaptakan dukungan masyarakat. FUI sangat mendukung," katanya dia singkat.
BACA JUGA: Anies Tersandung Lem Aibon hingga Diskotek Colosseum, TGUPP Kerjanya Apa sih?
Sebelumnya tim dari Badan Narkotika Nasional menggelar operasi di beberapa tempat hiburan malam (THM) di Jakarta pada Kamis (6/2) dini hari.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari. Menurut Arman, operasi dadakan ini mulai pukul 00.00 WIB. “Kegiatan baru selesai pada pukul 05.00 WIB,” ujar Arman.
BACA JUGA: AHY Harus Lakukan Langkah-Langkah Ini Jika Ingin Maju di Pilpres 2024
Dia menuturkan, total ada dua lokasi yang jadi target operasi. Pertama di Venue, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Para pengunjung di sana menjalani pemeriksaan urine.
“Setidaknya ada 105 orang yang dites urine di lokasi pertama,” kata Arman.
Dari 105 orang itu, ada satu yang positif menggunakan narkoba.
Kemudian, tim juga bergerak ke Golden Crown, Taman Sari, Jakarta Barat.
Di lokasi tersebut, ada 184 pengunjung yang menjalani pemeriksaan urine. Berbeda dengan di Venue, jumlah pengunjung di Golden Crown yang terindikasi positif narkoba sangat banyak.
“Ada 107 orang yang terdiri dari 44 wanita dan 63 pria terindikasi mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu dan ekstasi,” sebut Arman. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan