jpnn.com, BANJARBARU - Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap Lebaran para pejabat dan anggota dewan disibukkan dengan banyak tamu yang meminta tunjangan hari raya (THR).
Bentuknya bisa uang atau bingkisan. Tamu datang dari berbagai kalangan.
BACA JUGA: Cair Lagi, Gaji ke-13 PNS Lebih Besar dari THR
Ada yang mengatasnamakan masyarakat, LSM, tim sukses, dan lain-lain.
Anehnya, ada orang datang yang tidak dikenal penerima tamu.
BACA JUGA: 12 Perusahan Belum Bayar THR
''Ada yang tak pernah datang sebelumnya tiba-tiba datang. Tapi, tetap saya beri uang,'' kata Wakil Ketua DPRD Banjar Saidan Fahmi.
Politikus Partai Demokrat itu mengungkapkan, sudah menjadi hal biasa tamu yang datang meningkat setiap menjelang Lebaran.
BACA JUGA: Buronan Perampokan THR Rp 1,1 Miliar Itu sudah Dikunci, Tinggal Dijemput
Karena itu, dia dan anggota dewan lainnya memang harus menyisihkan uang untuk dibagikan kepada mereka.
''Ada yang memberikan uang, ada juga yang memilih memberi bingkisan,'' ungkapnya.
Uang yang disiapkan pun tak sedikit. Sebab, tamu yang datang bisa sampai puluhan setiap hari.
Ada yang datang ke kantor, ada pula yang langsung ke rumah.
''Mereka yang datang ada juga yang rombongan. Bisa sampai 10 orang dalam satu rombongan,'' kata Saidan.
Dia menuturkan, kalau ditotal, tamu yang menemuinya mencapai 100 orang.
Uang gaji ke-14 yang diterima pun tak cukup untuk dibagikan kepada para ''pemburu'' THR tersebut.
''Gaji ke-14 saya hanya Rp 1,5 juta. Mungkin hanya bisa dibagikan ke 15 orang. Sementara yang datang totalnya sekitar 100 orang,'' ujarnya.
Saidan menduga masih banyak yang belum bisa bertemu dengan dirinya. Sebab, sebagai anggota dewan, dia tidak setiap waktu berada di kantor.
''Mungkin ada yang ke kantor, saya kebetulan tidak ada. Kalau saya selalu di kantor, mungkin jumlah tamu yang saya terima lebih banyak lagi,'' ungkapnya.
Membeludaknya tamu menjelang Lebaran juga dirasakan anggota DPD Perwakilan Kalimantan Selatan, Habib Abdurrahman Bahasyim.
''Setiap tahun memang sudah begitu. Tamu yang datang akan banyak dan semuanya pasti saya terima,'' ujarnya.
Dia mengaku memberikan uang kepada para tamunya. Namun, uang itu dianggap zakat.
''Hitungan zakat kan memang saat Ramadan. Jadi, uang yang saya bagikan itu zakat,'' katanya.
Pria yang akrab disapa Habib Banua itu menyatakan tak membeda-bedakan tamu yang datang. Jika masih ada, uang zakat akan diberikan.
''Kalau zakatnya habis, ya tidak saya beri,'' ujarnya. (ris/ay/ran/c19/ami/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Kristiyanto: Waspadai Modus Penipuan Mengatasnamakan Elite PDIP
Redaktur & Reporter : Natalia