G20 DIN jadi Wadah Pencarian Startup Paling Menjanjikan pada 5 Sektor Prioritas Ini

Rabu, 14 September 2022 – 16:58 WIB
G20 DIN yang diinisiasi Kemenkominfo menjadi wadah pencarian startup paling menjanjikan pada lima sektor prioritas. Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Digital Innovation Network (DIN) Presidensi G20 Indonesia sukses mendatangkan delegasi berbagai negara.

Tercatat yang hadir dalam kegiatan itu adalah negara anggota G20 dan negara undangan, antara lain Argentina, Australia, Brazil, Jerman, India, Indonesia, dan Jepang.

BACA JUGA: G20 DIN Diharapkan Tumbuhkan inovasi di Sektor Digital Pascapandemi

Kemudian, Republik Korea Mexico, Rusia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Turkiye, Inggris, Amerika, Uni Eropa, Singapura hingga Kamboja.

Masing-masing negara mengirimkan startup terbaik untuk setiap sektor yang diangkat dalam G20 DIN. 

BACA JUGA: Kemenkominfo Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter Generasi Z di Era Digital

Kegiatan yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melibatkan 400 participant dari 42 ventures capital, 55 startup, dan sejumlah policy makers (para pembuat kebijakan bidang digital), serta korporasi hadir baik secara fisik maupun virtual.

Tahun ini, G20 DIN mewadahi pencarian startup paling menjanjikan di lima sektor prioritas, yaitu kesehatan (Healthcare), energi bersih dan energi terbarukan (Green and Renewable Energy), pendidikan dan teknologi (Education Technology), inklusifitas keuangan (Financial Inclusivity), dan rantai pasok barang (Supply Chain).

BACA JUGA: Kemenkominfo Edukasi Pelajar Tentang Internet Sehat, Ada 4 Hal Penting Dibahas

Digital Innovation Network (DIN) Presidensi G20 Indonesia merupakan inisiatif Indonesia sebagai bentuk kelanjutan pengembangan forum Digital Innovation League (DIL) di Presidensi G20 Italia 2021 yang diikuti sebanyak 100 startup dari 20 negara.

Para startup melakukan presentasi di hadapan panelis hingga terpilihlah 10 startup terbaik, dua di antaranya adalah Nalagenetics dan Ruangguru yang berasal dari Indonesia.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Kemenkominfo mengundang para startup, venture capital, pembuat kebijakan, dan korporasi.

"Mereka merupakan pemain kunci yang menciptakan inovasi untuk bersama-sama berbagi etalase ide mereka untuk bisa menjawab tantangan global," kata Semuel dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/9).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyampaikan valuasi ekonomi digital mencapai 15,5% dari total produk domestik bruto global.

Jumlah itu meningkat 2,5 kali lebih cepat dibandingkan 15 tahun terakhir berdasarkan data Bank Dunia pada 2022.

Dia melanjutkan pada 2030, diperkirakan 70% dari penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis yang diaktifkan secara digital.

 “Nilai ekonomi digital di Indonesia telah mencapai USD 70 miliar dan akan berkembang hingga USD 315,5 miliar pada 2030,” ucap Johnny.

Menkominfo juga optimistis G20 DIN Tech Conference bisa menjadi katalis yang penting bagi pertumbuhan ekonomi digital dengan memperbanyak kolaborasi antara startup, modal ventura, dan perusahaan di skala nasional dan internasional.

Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Josephine Teo ikut mengapresiasi penyelenggaraan G20 DIN sebagai wadah jejaring inovasi digital.

Dalam kesempatan ini Singapura mengirimkan 12 delegasi eksekutif bisnis yang berkaitan dengan tema G20 DIN.

G20 DIN menghadirkan dua pembicara utama dari perusahaan teknologi terkemuka, seperti Vice President, Engineering and Research dari Google Yossi Matias dan Head of Corporate Strategy dari Zoom Abhisht Arora. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tingkatkan Kompetensi Guru TIK di Daerah 3T, Kemendikbudristek & Kemenkominfo Berkolaborasi 


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler