jpnn.com - Firma pemodal ventura milik Sinar Mas Land, Living Lab Ventures bersama Siklus meresmikan proyek perdana solusi ritel berkelanjutan di BSD City.
Siklus dikenal sebagai perusahaan startup Indonesia yang memperkenalkan solusi ekonomi dan lingkungan hidup melalui berbagai solusi ritel dan e-commerce-nya.
BACA JUGA: Telkom hingga Sinar Mas dalam Pusaran Perusahaan Berkedok “Gratifikasi†Rafael Alun
Kolaborasi perdana Living Lab Ventures dan Siklus ini akan memperkenalkan layanan pesan antar isi ulang bagi para penghuni di clubhouse, klaster, dan kantor tertentu BSD City.
Mulai dari bulan ini, proyek kolaboratif tersebut akan memperkenalkan mobil listrik dengan branding Siklus x LLV x BSD City yang melayani keperluan isi ulang berbagai kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA: Teknologi Informasi Dongkrak Hafalan Al-Quran Santri DQM
Para penghuni dapat memesan dan mengisi ulang wadah berbagai macam produk yang bisa digunakan berkali-kali, seperti sabun cuci piring, minyak atau detergen.
Partner di Living Lab Ventures, Bayu Seto menjelaskan kerja sama ini sebagai salah satu bentuk perwujudan misi perusahaannya dalam perluasan dan pengenalan berbagai inovasi teknologi untuk pasar.
BACA JUGA: Bayangkan Andai Prabowo Harus Memilih Gibran atau Erick Thohir Tanpa Istikharah
Sejalan dengan visi Sinar Mas Land yakni mentransformasikan BSD City menjadi kota digital pintar terintegrasi.
Setelah melewati proses due diligence, Living Lab Ventures memutuskan memasukkan Siklus ke dalam program inkubator, yang dimulai dengan proyek perdana di BSD City.
Menurutnya, Siklus dapat menjadi bagian dari program Living Lab Ventures yang menginkubasi dan mempercepat akselerasi pembentukan startup yang berpotensi tinggi.
Melalui Living Lab Ventures, Siklus akan memperkenalkan dan menyatukan solusi teknologi dan ritelnya dengan aktivitas sehari-hari para penghuni BSD City.
“Kami terus mencari para startup berbasis teknologi yang baru nan inovatif untuk menjadi bagian dari ekosistem startup kami," kata Bayu Seto saat ditemui di kawasan BSD, Tangerang, baru-baru ini.
Bayu mengatakan teknologi dan operasional Siklus bisa berdampak pada upaya berkelanjutan secara menyeluruh.
Dia menyebut ada beberapa faktor yang diperhatikan pihaknya sebelum memutuskan menggandeng Siklus.
Adapun di antaranya melihat tingkat keberlanjutan yang berlaku di balik layar operasional usaha.
Selain itu, komitmen dalam menggunakan kendaraan listrik dan mengurangi carbon footprint usaha.
"Faktor-faktor tersebut berperan penting dalam pengambilan keputusan mengundang Siklus menjadi bagian dari Living Lab Ventures," tuturnya. (mcr31/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah