jpnn.com - Kisah asmara bule asal Italia, Ilaria Montebianco dan Dzulfikar, pemuda Desa Tragung Kandeman, Batang, Jateng, memasuki babak baru.
Setelah menabung dua tahun untuk pergi dan menetap di Batang hampir dua bulan, Dara yang moncer disapa Ilaria ini resmi dipersunting sang pujaan hati, Dzulfikar. Sebelumnya, Ilaria pun telah memantapkan pilihannya untuk memeluk agama Islam.
BACA JUGA: Tiga Bulan Pacaran Kena Rayuan Gombal, Empat Kali Begituan
Novia Rochmawati - Kandeman Batang
Berita soal pembubaran HTI ataupun kasus banding Ahok yang divonis penjara dua tahun tak begitu dipedulikan warga Desa Tragung dan sekitarnya.
BACA JUGA: Mahasiswi Putuskan Cinta, Yongky Menangis, Menjerit, Lantasâ¦Tragis!
Pasalnya, Kamis Pagi (11/5) warga lebih ingin mengetahui dan menjadi saksi sejarah pernikahan lintas benua antara Ilaria dan Dzulfikar. Terlebih setelah viralnya undangan pernikahan tersebut di dunia maya.
Tak ayal, rumah sederhana di depan SDN 01 Tragung pun dikerumuni beberapa tamu 'tak diundang'.
BACA JUGA: Semua Karena Arisan, Rumah Tangga pun Berantakan
Bahkan ada beberapa orang dari luar Kandeman yang turut serta ingin menjadi saksi resminya jalinan kasih dua sejoli yang bertemu lantaran jejaring sosial tersebut.
Para bocah di dekat rumah pun tak ingin ketinggalan momen ini dengan membawa ponsel pintar orang tuanya. Mereka berharap bisa mencuri-curi foto paras bule cantik asal Kota Bari itu.
Sekitar pukul 9 pagi, prosesi akad pun dimulai. Prosesi akad secara agama yang dipimpin KH Nakhrowi dari Pekalongan ini bisa dibilang tertutup. Lantaran pihak keluarga ingin menjaga privasi dan tidak ingin diekspos.
Lima belas menit berselang, pemuda 25 tahun tersebut mantap mengucap ijab qobul dan sah menjadi suami Ilaria secara agama.
Para tamu undangan pun lekas mendekat ke ruang tamu setelah ijab diucapkan. Pasalnya sosok Ilaria yang sedari tadi menunggu di ruang tengah, muncul menemani sosok lelaki yang sudah sah menjadi suaminya tersebut.
Tamu undangan pun dengan sigap mengeluarkan ponsel pintarnya dan mencuri-curi kesempatan mengabadikan sosok Ilaria.
Meski sempat dilarang, mereka tetap nekat untuk mengabadikan momen yang jarang terjadi di sekitar mereka.
Apalagi Ilaria yang sudah menjadi mualaf sejak 1 Mei lalu ini tampil anggun dengan balutan gamis putih dengan hijab beruntai melati.
Usai prosesi akad dan penyematan cincin di dua jari mempelai, Dzulfikar didampingi ibunya, Ismoyowati dan pakdhenya, Zaenal Arifin menemui awak media.
Seperti kemarin, Ilaria belum bisa turut serta untuk menemui para juru berita.
"Today is full of God Grace (Hari ini penuh dengan kerahmatan tuhan)," tutur Fikar saat menerangkan perasaannya usai prosesi akad nikah.
Fikar yang mengenakan paduan kemeja putih, jas hitam, sarung batik serta peci hitam berhiaskan mawar merah ini merasa lega usai sah secara agama menghalalkan pujaan hatinya.
Meski tak nampak satupun anggota keluarga Ilaria, Fikar dan Keluarga mengaku sudah mengantongi izin dari keluarga Ilaria. Baik untuk menikah maupun untuk pindah agama.
Ilaria sendiri mengucapkan dua kalimat syahadat sejak 1 Mei lalu di bawah bimbingan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Tragung, KH Zainul Iroki Lc.
"Kami sudah mendapat izin dari keluarga Ilaria, baik untuk pindah agama maupun untuk menikah. Yang jelas kami bahagia sudah bisa meresmikan hubungan kami. Kami belum memikirkan soal keturunan atau pun bulan madu," imbuhnya.
Ke depan pihak keluarga fokus untuk mengurus pernikahan ini sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, baik di Indonesia maupun Italia. Pihak keluarga pun membenarkan jika pernikahan ini memang terkesan tergesa-gesa.
Meski begitu pihaknya melakukan hal tersebut untuk menghindari hal serta anggapan-anggapan negatif dari sekitar. Terlebih sudah hampir dua bulan Ilaria menetap di Tragung.
"Yang penting sekarang secara adat dan agama sudah resmi menjadi suami istri. Karena fokus kami adalah untuk mengantisipasi adanya anggapan negatif di masyarakat. Jadi kami putuskan untuk segera menikahkan mereka secara agama Islam," ujar Zaenal.
Setelah ini pihaknya kembali akan mennyelesaikan persyaratan administrasi pernikahan secara negara. Baik secara perundang-undangan di Italia ataupun di Indonesia. Setelah itu pihaknya bisa mempertimbangkan masalah pindah kewarganegaraan Ilaria.
Ibu Dzulfikar, Ismoyowati mengaku senang Ilaria sudah resmi menjadi menantunya. Ilaria pun sedikit demi sedikit sudah memahami bahasa sehari-sehari Batang. Ia pun tidak pilah-pilih makanan, dan turut membantunya memasak dan berbagai aktivitas lainnya.
"Terharu sekali semuanya sudah terwujud, dia sudah saya anggap seperti anak saya sendiri ya. Dia juga kalau makan tidak pilah-pilih, oseng-oseng tempe, opor ayam, sayur bayam semua suka. Sedikit-dikit sudah bisa bahasa sini, 'Nopo Bu?', 'Dalem Bu?, 'Ora Popo'. Alhamdulillah semuanya lancar dan Ilaria juga bisa beradaptasi dengan kehidupan sini," tandasnya. (ap5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cinta Tak Direstui Ortu Pacar, Andrea Pilih Cara seperti Ini...Parah!
Redaktur & Reporter : Soetomo