Impian seorang gadis cilik Brisbane menjadi kenyataan berkat rekonstruksi telinga 3D pediatrik pertama di Australia yang bisa membuatnya sekarang memakai anting-anting.
Harriet Sanders lahir tanpa telinga dan didiagnosis mengalami gangguan pendengaran sehari kemudian.
BACA JUGA: Australia Menemukan Inovasi Perawatan Luka Bakar Setelah Tragedi Bom Bali
Bocah enam tahun itu memiliki dua kondisi terpisah, mikrotia bilateral dan atresia, yang berdampak pada perkembangan telinga luar dan saluran telinga.
Ibunya, Anna Sanders, mengatakan dia diliputi rasa kebahagiaan ketika Harriet lahir.
BACA JUGA: Perempuan-perempuan Asal Indonesia Berusia di Bawah 40 Tahun Ini Mencetak Prestasi di Australia
"Kami memperhatikan Harriet memiliki satu daun telinga yang terlipat dan di sisi lain tidak ada apa-apa sama sekali, saat itu para dokter tidak tahu apa yang salah," katanya.
Seorang dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan baru mendiagnosis kondisi Harriet keesokan harinya.
BACA JUGA: India Punya Solusi Untuk Masalah Puntung Rokok yang Berserakan di Jalanan
Alat bantu dengar dari usia tiga mingguUltrasonografi atau pemindaian selama kehamilan Anna tidak mendeteksi kondisi telinganya.
"Kami diberitahu jika dalam banyak kasus, telinga tidak diperiksa dan tidak ada yang benar-benar tahu apa yang menyebabkan kondisinya. Ini bisa jadi faktor keturunan, tetapi tidak ada riwayat dalam keluarga kami," kata Anna.
"Dalam kasus Harriet, Anna diduga mengalami pendarahan di minggu ketujuh kehamilan, saat telinga sedang berkembang, tapi kami benar-benar tidak tahu."
Sejumlah tes pendengaran dilakukan untuk mendiagnosis kondisi Harriet selama beberapa hari sejak ia lahir.
Anna mengatakan hal itu sulit karena ia baru saja dilahirkan.
"Harriet memiliki kondisi langka ini dan bahkan lebih jarang terjadi karena terjadi di dua telinganya, kebanyakan anak-anak yang lahir biasanya kehilangan satu telinga tetapi Harriet tidak punya kedua telinga.
"Dia mengalami gangguan pendengaran sedang hingga berat dan diberikan alat bantu dengar yang dilakukan dengan tulang bilateral sejak usia tiga minggu."Daun telinga yang dicetak 3D
Anna kemudian menemukan beberapa kasus rekonstruksi telinga di luar negeri, namun belum ada yang dilakukan di Australia.
Kemudian dia bertemu dengan ahli bedah asal Sydney, Joe Dusseldorp.
"Dia baru mulai melakukan rekonstruksi beberapa tahun yang lalu dan Harriet adalah salah satu pasien pertama," kata Anna.
Harriet kemudian menjalani operasi tahun lalu.
Operasi untuk membangun dan menempelkan telinga yang dicetak 3 dimensi (3D) memakan waktu 10 jam.
"Bagian dalam telinga terbuat dari plastik keras berpori yang dicetak 3D, kemudian jaringan masuk ke dalamnya dan kulit Harriet sendiri menutupi bagian atasnya," kata Anna.
Telinga Harriet dibuat dari cetakan telinga ibunya.
"Mereka tampak hebat, tetapi bukannya tanpa komplikasi, dan saat dia tumbuh berkembang, telinganya tidak akan tumbuh bersamanya," katanya.Anting dan alat bantu dengar baru
Alat bantu dengar yang bisa dikendalikan sendiri diimplantasi pada operasi yang kedua.
"Kadang-kadang terasa berat, tapi kami sangat senang memiliki anak yang sehat dan bahagia dan dia adalah sinar matahari dalam kehidupan kami setiap hari, apalagi kami juga mendapat dukungan dari keluarga dan teman yang hebat.
"Dia sangat berani dan suka menunjukkan telinganya kepada teman-teman sekelasnya."
Harriet sekarang sudah memakai anting-anting emas kecil di telinganya yang baru.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Konstruksi di Tasmania Memperkerjakan Migran dan Pencari Suaka