Gadis Kembar Dijambret, Kaki Diamputasi, Begini Kata Pelaku

Sabtu, 30 September 2017 – 19:03 WIB
MAD yang menendang motor si kembar Andiana dan Andiani hingga menyebabkan kaki Andiani diamputasi. Foto: SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - MAD, 15, salah satu pelaku penjambretan dua gadis kembar Andiana dan Andiani, akhirnya dibekuk polisi setelah sembunyi dua bulan.

Pemuda warga kecamatan Balongpanggang, Gresik, itu menyusul rekannya, Ino Septiano, yang sudah duluan dijebloskan ke tahanan.

BACA JUGA: Dua Perampok Gagal Kelabui Polisi

DS bersama Ino menjalankan aksi penjambretan dengan dua gadis kembar warga Penggalangan, Menganti, Gresik, itu pada pertengahan Juli lalu.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Leonard Sinambela menjelaskan bahwa aksi penjambretan yang terjadi di Jalan Raya Babat Jerawat, Pakal, tersebut dilakukan oleh dua pelaku yakni Ino Septiano, 19, warga Benowo dan MAD, 15. Ino ditangkap seminggu setelah beraksi. Sedangkan MAD berhasil kabur.

BACA JUGA: Gerakannya di Gerbong KA Mencurigakan, Oh Ternyata

“Meski demikian, selama sebulan lebih kami mencoba mencari keberadaan pelaku yang masih di bawah umur ini,” ungkap AKBP Leonard, Jumat (29/9).

Penangkapan MAD diakui tidak mudah. Sebab menurut Leo, anggota Tim Anti Bandit harus mengubek-ubek kota Surabaya untuk mencari keberadaannya.

BACA JUGA: Komplotan Perampok Kabur Terjebak Macet Karnaval, Rasain!

Polisi sempat menemukan petunjuk keberadaan MAD yang bersembunyi di Kediri. Namun setelah dicari ke kota tahu itu, hasilnya nihil.

“Setelah dari Kediri gagal, kami mendapatkan informasi jika tersangka ini berada di Lamongan. Kami pun melakukan pengejaran ke sana,” terang Leo.

Setelah beberapa hari di kota soto itu, pihaknya memeroleh petunjuk jika MAD berada di sebuah pondok pesantren.

Setelah melakukan pengintaian, akhirnya pada Kamis (28/9) dinihari, MAD berhasil diringkus. “Ternyata selama ini MAD bersembunyi di pondok pesantren tersebut,” tukasnya.

Alumnus Akpol tahun 2000 itu juga menjelaskan bahwa saat ditangkap, pemuda protolan SMP ini mengakui semua perbuatannya.

Dia mengaku saat menjambret si kembar, dia bertugas menjadi joki yang mengemudikan motor. Sedangkan Ino sebagai eksekutor.

“Tersangka ini juga berperan menjatuhkan korban saat mereka mencoba mengejar. Karena aksinya, korban terjatuh dan tertabrak mobil hingga membuat salah satu kaki korban diamputasi,” tandas Leo.

Sementara itu kepada polisi, MAD mengaku selama dua bulan kabur, dia awalnya bersembunyi di Kediri. Di sana, dia menginap di rumah temannya.

Tapi belakangan, dia diusir oleh orangtua temannya lantaran dia hanya numpang makan dan tidur. “Saya disuruh pulang, daripada di sana hidup lontang-lantung,” terangnya.

Karena tak memiliki tempat tujuan dan tak berani pulang, dia pun ke Surabaya. Namun dia tidak lama karena takut ditangkap polisi.

Dia pun memilih pergi ke Lamongan menemui temannya yang mondok di salah satu pondok pesantren.

“Saya minta teman saya itu memasukkan saya ke pondok pesantren itu. Saya bersembunyi di sana sebelum akhirnya ditangkap polisi,” terangnya. (yua/jay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk Lewat Jendela Kamar, Kabur Lupa pakai Celana Dalam


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler