jpnn.com - “Saya pikir kami sudah bekerja dengan maksimal. Cuma hasilnya kurang sesuai harapan. Belum rezekinya PSMS tahun ini promosi ke Liga 1,” ujar Pelatih PSMS Jafri Sastra.
Lalu bagaimana nasib Jafri Sastra di PSMS? Mantan pelatih PSIS Semarang itu masih enggan mengungkapkan.
BACA JUGA: Nekat Berbuat Terlarang di Rumah, Mbak Misna Tertunduk Malu di Kantor Polisi
“Saya tak ingin berandai-andai kalau masih ditawarin PSMS apa enggak. Jadi belum bisa jawab,” tegasnya.
Soal rencana ke depannya, pelatih asal Sumatera Barat itu mengatakan belum ada tawaran pasti. “Kalau rencana maunya sudah ada. Cuma belum ada tawaran, tolong didoakan saja biar saya cepat dapat tawaran,” tegasnya.
BACA JUGA: PSMS Medan Gagal Promosi ke Liga 1, Bus Pemain Dilempari Batu di Labura
Sementara itu, para pemain Ayam Kinantan dikabarkan sudah laris manis ditawar klub-klub lain.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Umum (Sekum) PSMS, Julius Raja mengatakan pihaknya akan membuat latihan dulu sementara.
BACA JUGA: Berita Duka, Alex Isnaudin Meninggal Dunia, Jasadnya Ditemukan di Dasar Danau
“Supaya pemain tidak lari ke sana ke mari begitu. Dari pemain yang ada sekarang 25 orang. Menurut saya pribadi 15 orang masih layak dipertahankan. Nanti kami akan diskusikan. Ya takutnya mereka diincar klub lain. Sehingga kami buat suatu kepastian, makanya kami latihan,” jelasnya.
Hanya saja soal waktu belum ditentukan, pemain PSMS sendiri habis kontrak di PSMS, 20 Desember 2019.
King-sapaan akrabnya, mengatakan untuk musim depan masih optimis PSMS akan dikelola pihaknya di bawah PT Kinantan. “Masih yakin, tidak ada masalah. Memang kami yang diakui Liga kok. Tidak akan mungkin itu bisa berubah. Karena itu bentuk keputusan kongres,” jelasnya.
Meski begitu, pihaknya masih akan menanti putusan hukum kepemilikan yang saat ini masih bergulir di PN Medan. Ini penting demi kelangsungan sponsor. Berkaca dari musim 2019, sponsor kabur karena sengketa PT.
“Sekarang proses pengadilan sedang berjalan. Mudah-mudahan saja kami dapat membatalkan. Berjalan tetap berjalan, karena PT Kinantan yang diakui. Kami tetap berjalan, tidak ada masalah,” pungkasnya. (nin)
Redaktur & Reporter : Budi