jpnn.com, JAKARTA - Fahrifadillah Nurizky (21), peserta yang gagal lolos pendidikan Bintara Polri mengaku mendapatkan tawaran beasiswa dari anggota DPR RI Fraksi Nasdem Hillary Brigita Lasut.
Tawaran itu menyusul polemik gagalnya Fahri dalam seleski Bintara Polri.
BACA JUGA: Sikapi Keputusan Polda Metro, Fahri Calon Bintara Polri Bersuara, Simak!
Polda Metro Jaya mengeklaim Fahri tak memenuhi persyaratan lantaran didiagnosa buta warna parsial.
Fahri sendiri ditawari Hillary Lasut mengambil kuliah di Fakultas Kedokteran di luar negeri.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Sikapi Polemik Seleksi Calon Bintara Polri, Tegas
Lantas, apa jawaban Fahri?
Fahri membenarkan tawaran Hillary Brigita itu.
BACA JUGA: Nama Peserta Seleksi Calon Bintara Polri Hilang, IPW: Sangat Tidak Adil
"Saya akan melanjutkan kuliah, kebetulan saya dapat beasiswa full dari anggota dewan, Bu Hillary," kata Fahri saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (4/6) malam.
Fahri sendiri ragu akan mengamini tawaran kuliah kedokteran oleh Hillary Brigita.
Sebab, Fahri mengaku mengalami kendala di bahasa Inggris.
"Saya masih berpikir karena masih banyak kendala di bahasa," ujar Fahri.
Pria berusia 21 tahun itu mengatakan Hillary memberikan pilihan kuliah di luar negeri dalam negeri.
Di dalam negeri sendiri, Fahri pengin melanjutkan kuliah dengan jurusan hukum.
"Untuk kampus itu, saya memilih yang di dalam negeri saja, karena sesuai dengan kemampuan saya," kata Fahri.
Polda Metro Jaya mengeklaim proses supervisi terhadap hasil tes kesehatan Fahrifadillah Nurizky (21) dalam seleksi calon Bintara Polri dilakukan secara transparan.
Adapun hasil supervisi menyimpulkan Fahrifadillah tak memenuhi syarat sebagai anggota Polri karena didiagnosa buta warna parsial.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan tes ulang kesehatan Fahrifadillah juga dihadiri orang tuanya.
"Kami melakukan langkah-langkah secara transparan, terbuka termasuk menghadirkan orang tua peserta pada saat kami uji ulang di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Kombes Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (2/6).
Kombes Zulpan juga menegaskan lagi bahwa kesimpulan bahwa Fahrifadillah tidak memenuhi persyaratan merupakan supervisi dari Mabes Polri.
"Hasil supervisi menemukan yang bersangkutan memiliki gangguan terhadap matanya," ujar Zulpan. (cr3/jpnn)
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama