jpnn.com - Mulai kemarin (21/11) hingga 27 November mendatang, berbagai produk ekonomi unggulan dari kawasan Indonesia Timur dipamerkan di Garden Palace Hotel (GPH) Surabaya. Itu merupakan rangkaian acara Indonesia Bagian Timur (IBT) Expo.
Pameran tersebut merupakan kerjasama IBT Center dengan Kementerian Desa Pembanguan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Pedesaan. ”Lewat pameran ini, kami memberikan kesempatan pertemuan stakeholder dalam mencapai tujuan jangka pendek seperti informasi, promosi, transaksi perdagangan dan pariwisata. Sehingga ke depannya, membantu mewujudkan akselerasi dan pembangunan desa pada kabupaten daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi,” kata Wakil Gubernur NTT Benny Alexander Litelnoni.
BACA JUGA: Serbuuu, 2 Minggu Shopee Beri Diskon Sampai 95 Persen
Dalam IBT Expo 2016, selain display dan informasi produk berupa komoditas pertanian, perikanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, dan komoditas kreatif, juga dilakukan penandatanganan MoU IBT Center.
Di event inipun akan digelar festival kopi, demo pembuatan tenun, forum bisnis, seminar dan talkshow, demo masak IBT food, delicacies, craft dan tarian, peragaan busana tenun dan batik nusantara. Ada juga gelar lomba dan kontes, antara lain pemilihan duta putra dan putri IBT, dan lomba fotografi.
BACA JUGA: Dengan E-KTP, Buka Rekening Dana Investasi Hanya 1 Jam
IBT Center merupakan sebuah sentra promosi perdagangan, spesial bagi produk-produk dari kawasan timur Indonesia. Bermarkas di Surabaya, tepatnya di Garden Palace Hotel Surabaya, IBT Center dibentuk dan dirancang sebagai representasi produk-produk kawasan timur Indonesia memasuki pasar nasional maupun global.
”Tujuannya tentu untuk mendongkrak pergerakan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Indonesia. Surabaya sebagai pintu gerbang harus memegang peranan penting,” ujar Peterjanto Suharjono sebagai Direktur IBT Center. (JPNN/pda)
BACA JUGA: Bisnis Asuransi Bukukan Pendapatan Premi Rp 46 Triliun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reekspor Produk Perikanan Masih Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi