BACA JUGA: APL Ambil Emporium Pluit
"Soal itu (harga dan jumlah ban, Red) kami masih negosiasikan dengan Proton," tutur Chatarina Widjaja, Direktur GJTL.Rencana itu sebelumnya telah beberapa kali dibicarakan oleh kedua pihak
BACA JUGA: Moratorium Bangun Mal dan Apartemen
Negosiasi berlangsung alot mengingat saat ini harga karet alam sedang tinggiKerja sama ini, menurutnya, dari sisi nilai memang tidak terlalu signifikan
BACA JUGA: Arus Kargo Siap-Siap Kacau
Tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan merek ban (market branding) yang diproduksi perseroan kepada produsen otomotif luar negeriKesepakatan dari rencana itu diharap tuntas pada kuartal pertama 2012Dengan begitu, perseroan dapat segera memasok kebutuhan ban untuk Proton"Yang sudah pasti untuk pasokan ke Proton sekitar 3.000-4.000Tapi kami menargetkan dapat memasok sebanyak 5.000 ban," tambahnya.
Sementara itu manajemen mulai fokus pada bisnis intiItu dilakukan dengan mendivestasi anak usaha PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG)Di mana sebanyak 26,25 persen saham ADMG milik perseroan akan dilepas mulai tahun depanHasil divestasi bakal digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan
Tahun depan divestasi mulai dilakukanPerseroan telah menyiapkan dua skema, yakni melalui strategic buyer dan pelepasan kepada publikNamun porsi untuk publik sangat kecil, sekitar 1-2 persenPerseroan sejatinya telah melepas sebagian saham ADMG pada Juli sebesar 2,65 persen.
Sementara Hingga akhir semester pertama 2011, penjualan perseroan mencapai Rp 5,817 triliun, meningkat 21 persen dibanding Rp 4,813 triliun pada periode sama tahun sebelumnyaSebanyak 50 persen penjualan perseroan berasal dari pasar domestik, 37 persen pasar ekspor, dan 13 persen sisanya penjualan kepada OEMLaba bersihnya hanya naik 2 persen menjadi Rp 422 miliar dibanding semester pertama 2011 dikisaran Rp 415 miliar
Sementara hingga pengujung 2011, perseroan menarget pertumbuhan penjualan sekitar 20-25 persenDengan asumsi itu, penjualan perseroan diprediksi mencapai Rp 6,980-7,27 triliunMarjin laba kotor perseroan saat ini turun menjadi 14-16 persen dibanding 19-20 persen pada 2010"Untuk net income belum dapat kami hitung karena itu tergantung fluktuasi nilai tukar," ujarnya(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Minyak Melandai
Redaktur : Tim Redaksi