jpnn.com, KOTABARU - Ribuan guru honor daerah di Kotabaru, Kalsel, akhirnya bisa menerima gaji, setelah dua bulan lebih menanti. Mereka menerima pembayaran total tiga bulan ke rekening bank masing-masing pada 13 Maret 2019.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru Selamat Riyadi, mengaku keterlambatan karena data guru tiap awal tahun harus diverifikasi. Ia mengatakan, dinas melakukan verifikasi langsung ke lapangan.
BACA JUGA: Guru Honorer Banyak dan Tersebar, Bakal Direkrut Jadi Pengawas TPS
"Wilayah Kotabaru luas. Sehingga proses itu memakan waktu," katanya. Sayangnya dia tidak merinci bagaimana proses verifikasi itu. Berapa petugas lapangan,dan berapa sekolah dalam sehari yang bisa mereka datangi.
BACA JUGA: Jokowi Ingin di Atas 50 Persen? Angkat Honorer K2 jadi PNS sebelum Pilpres
BACA JUGA: Meriah, Gebyar Pendidikan Dikbud Manjakan Guru Honorer
Hingga Selasa (19/3), Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group) tidak bisa mendapatkan detail cara Dinas Pendidikan melakukan verifikasi. Wartawan mencoba mencari informasi ke Bagian Umum. Penerima tamu di Dinas mengatakan urusan itu bisa dikonfirmasi ke Kasi Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Hasanul Basri.
Sayang Basri tidak ada di tempat. Staf di ruangannya mengatakan, sejak lagi Basri tidak masuk. Tidak ada keterangan, apakah dinas luar atau sakit. Sore hari Basri mengirim pesan singkat. Isinya mengatakan, urusan gaji honor merupakan wewenang Bagian Umum.
BACA JUGA: Rp 900 Miliar untuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Benarkah dinas melakukan verifikasi? Imah, salah seorang guru honor di Kotabaru, membenarkan. Tapi akunya, hanya tahun lalu. "Kalau tahun ini gak ada datang ke sekolah," ujar guru honor di SDN 2 Tanjung Seloka, Kecamatan Pulau Laut Selatan itu.
Mandeknya gaji guru honor di Kotabaru tiap awal tahun memberikan dampak negatif terhadap kualitas pendidikan. Guru terpaksa harus pontang-panting memenuhi kebutuhan hidup, selain harus tetap prima mengajar di hadapan muridnya.
"Gaji yang baru masuk hanya mampir ke rekening," ucap Imah. Pasalnya selama dua bulan ke belakang dia dan rekan senasib terpaksa berutang, menutupi biaya hidup.
BACA JUGA: Yakin Jokowi 2 Periode, Genjot Revisi UU ASN demi Honorer K2 jadi PNS
Seperti telah diberitakan sebelumnyai, sebanyak 1.397 guru honor di Kotabaru telat gajian sejak Januari sampai Maret. Gaji yang mereka terima per bulan Rp800 ribu belum potong pajak.
Sejak awal masalah ini mencuat, para petinggi di Kotabaru terkesan tidak mau disalahkan. Baik Wakil Ketua DPRD M Arif dan Sekda Said Akhmad mengaku baru tahu ada kasus seperti itu di daerah. (zal/by/ran)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Upah Guru Honorer K2 Rp 10 Ribu per Hari, Beli Beras Rp 8 Ribu
Redaktur & Reporter : Soetomo