Meriah, Gebyar Pendidikan Dikbud Manjakan Guru Honorer

Rabu, 20 Maret 2019 – 00:21 WIB
Para guru menghadiri Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Serang. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com - Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) di Kabupaten Serang berlangsung meriah, dihadiri ratusan guru honorer, Jumat (15/3). Tidak hanya membeberkan capaian kinerja pemerintahan Jokowi - JK di sektor pendidikan, acara ini menjadi ajang hiburan bagi guru-guru terutama honorer.

Mesya Mohamad, Serang

BACA JUGA: Rp 900 Miliar untuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran

SUASANA Pendopo Bupati Serang, 15 Maret lalu, sangat meriah. Sejak pukul 06.00 ribuan siswa dan guru sudah berkumpul. Mereka ingin merayakan Gebyar Dikbud yang sarat hiburan dan bejibun hadiah menarik.

Tidak hanya menyajikan berbagai tampilan seni budaya, beragam kuliner khas Serang juga disajikan. Yang menarik para pengunjung adalah banjir door prize berupa sepeda motor dan laptop.

BACA JUGA: Upah Guru Honorer K2 Rp 10 Ribu per Hari, Beli Beras Rp 8 Ribu

Kemendikbud memang sengaja menyiapkan hadiah sepeda motor dan laptop agar pengujung yang didominasi guru serta siswa bisa memanfaatkan dengan maksimal.

Pantauan JPNN, para guru mulai jenjang PAUD sampai SMA/SMK sangat antusias ketika Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengungkapkan pihaknya akan meningkatkan kesejahteraan guru honorer K2 maupun nonkategori.

BACA JUGA: Fadli Zon: Penyelesaian Masalah Honorer K2 Bukan Hal Rumit

Hadiah yang disiapkan saat Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Serang. Foto: Mesya/JPNN.com

Peningkatan ini sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap jasa guru honorer maupun tenaga kependidikan.

"Ibu-ibu sama bapak guru sudah bekerja keras mendidik anak-anak. Saya berterima kasih sekali. Mohon maaf saya belum bisa mengangkat PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Namun, saya akan tingkatkan kesejahteraan guru honorer K2 maupun nonkategori," ujar Ratu Tatu yang disambut riuh guru-guru.

Dia menyebutkan, mulai tahun ini guru honorer K2 diberikan honor Rp 750 ribu per bulan. Sedangkan guru honorer dan tenaga kependidikan nonkategori untuk kali pertamanya diberi honor Rp 500 ribu per bulan.

BACA JUGA: Akui Selama Ini Guru Honorer K2 dan Nonkategori Sangat Dibutuhkan

Diakuinya, jumlah tersebut masih sedikit. Namun, paling tidak ada perhatian Pemkab Serang yang saat ini tengah melakukan pembangunan di berbagai sektor.

Ratu Tatu pun menitipkan pesan kepada guru-guru agar menanamkan jiwa optimistis kepada anak didiknya. Anak-anak harus diajarkan bagaimana menghargai bangsanya dan tidak membanggakan negara lain.

Anak-anak harus tahu, Indonesia akan maju dan berkembang pesat. Bukannya malah jadi punah dan tinggal nama.

"Anak-anak harus optimistis jangan pesimistis. Dia harus bangga jadi anak Indonesia dan bukan mengelu-elukan negara asing," tegasnya.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi juga punya harapan besar kepada para guru terutama PAUD (Penddikan Anak Usia Dini). Dia meminta guru PAUD bisa menanamkan pendidikan karakter kepada anak-anak. Ajari anak tentang nilai-nilai luhur Pancasila dan bukan calistung (baca tulis menghitung).

Dia menyebutkan, Kemendikbud telah mengalokasikan dana sebesar Rp 900 miliar untuk pelatihan guru dalam upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga pendidik. Dan itu akan digelontorkan ke MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).

Dengan digelontorkannya anggaran ini, para tenaga pendidik bisa saling berkomunikasi dan proaktif membahas berbagai masalah pendidikan dalam forum MGMP. Selain itu, para tenaga pendidik dapat lebih sering beraktivitas melakukan pelatihan di lokasinya masing-masing sesuai dengan kebijakan zonasi pendidikan yang bertujuan meningkatkan percepatan kualitas layanan pendidikan.

"Saya bangga dengan Kabupaten Serang yang telah memberikan perhatian cukup besar kepada para guru, baik PNS maupun guru honorer," ucapnya.

Kabupaten Serang, Banten, menjadi salah satu tuan rumah rangkaian perhelatan Gebyar Dikbud yang diselenggarakan pada pertengahan Maret 2019 ini. Gebyar Dikbud 2019 yang bertujuan untuk menyosialisasikan capaian kinerja Kemendikbud ini diisi dengan pertunjukan seni bela diri tradisional khas Serang, yaitu Silat Kaserangan.

Selain itu, pada Kamis malam (14/3), digelar acara nonton bareng film Indonesia yang diputar melalui mobil bioskop keliling, dengan tema silat juga, yakni film berjudul "Surau dan Silek".

BACA JUGA: Mengapa Masa Pengabdian Honorer K2 tak Dihargai dalam Rekrutmen PPPK?

Didik mengatakan, saat ini kualitas film nasional dan industri film Indonesia sudah semakin bagus. Karena itu, dia mengimbau masyarakat Serang yang hadir dalam Gebyar Dikbud 2019 agar ikut mendukung kemajuan perfilman Indonesia. "Mari kita mencintai dan menyenangi film Indonesia, karena kualitas film Indonesia semakin bagus," ungkapnya.

Dia juga mengimbau para orang tua agar mendukung anak-anaknya yang tertarik dengan dunia perfilman. Dengan demikian anak-anak bangsa bisa menguasai film nasional sehingga dapat bersaing dengan pekerja film asing.

"Kalau anak-anak suka dengan film, lalu mau jadi pekerja film, jangan dilarang," tutupnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer K2 Digaji Rp 300 Ribu, Nyambi jadi Penjaga Toilet


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler