jpnn.com, PEKANBARU - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun mengaku tak pernah memerintahkan pemotongan gaji honorer di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani.
Muflihun mengaku baru mengetahui terkait pemotongan gaji honorer di RSUD Madani dari pemberitaan media.
BACA JUGA: Gaji Honorer RSUD Dipotong Separuh, Gubernur Riau Panggil Pj Wali Kota
Dia juga mengatakan tidak pernah memberi instruksi agar memotong gaji honorer tersebut.
“Saya tidak ada memerintahkan untuk memotong hasil keringat ASN atau THL,” kata Muflihun saat dikonfirmasi JPNN.com Rabu (23/11).
BACA JUGA: Gaji Honorer RSUD Madani Pekanbaru Dipotong Hingga 50 Persen, Gubernur Kaget
Muflihun membeberkan justru selama ini dirinya tengah memperjuangkan dana tunjangan kinerja bagi para honorer.
“Selama saya jadi Pj malah mau mengembalikam tunjangan kinerja untuk honorer, RT/RW dan Posyandu agar terbayarkan,” bebernya.
BACA JUGA: Gaji Honorer di RSUD Madani Pekanbaru Dipotong Hingga 50 Persen, Astagfirullah!
Terkait pemotongan gaji honorer di RSUD Madani, Muflihun menyarankan agar menanyakan langsung kepada pihak rumah sakit apa alasan kebijakan itu dilakukan.
“Secara teknis langsung kepada Dirut RSUD Madani saja ya,” tutupnya.
Pemotongan gaji ratusan THL di RSUD Madani sebesar 50 persen itu sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
Baru-baru ini para honorer baru berani angkat bicara karena sudah sangat memberatkan para PHL.
Direktur RSUD Madani Arnaldo Eka Putra sudah mengakui adanya pemotongan gaji THL. Hal itu karena gaji THL bersumber dari APBD di Pemko Pekanbaru.
"Memang anggaran banyak defisit, itu THL gaji dari APBD. Makanya kami tak tahu lagi bagaimana caranya. Adik-adik THL ini bisa mengadu sama kami, lalu kami sama siapa mengadu," kata Arnaldo. (mcr36/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Ibu Rumah Tangga Berbuat Terlarang Bersama Pria di Dalam Rumah, Heemm..
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Rizki Ganda Marito