jpnn.com, PEKANBARU - Gaji ratusan tenaga harian lepas (THL) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani dipotong setengah, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri sebut Pemko harus segera selesaikan hak honorer.
Azwendi menyayangkan pemotongan gaji ratusan honorer di RSUD Madani, Padahal, besaran gaji utuh saja tidak begitu banyak, apalagi sudah dipotong setengah.
BACA JUGA: Gaji Honorer di RSUD Madani Pekanbaru Dipotong Hingga 50 Persen, Astagfirullah!
“Kami sangat menyayangkan kebijakan yang dilakukan. Kalau bisa diselamatkan kenapa tidak. Ini harus cepat dicarikan solusi. Itu kan hak mereka (honorer) jangan mereka dibebani, jadikan mereka korban. Mereka juga berhak untuk mendapatkan haknya,” kata Azwendi Rabu (23/11).
Politikus dari Partai Demokrat itu meminta pihak RSUD Madani untuk transparan terkait pemotongan gaji honorer.
BACA JUGA: Azwar Anas: Alternatif Solusi Pertama Seluruh Honorer Diangkat jadi ASN, Tetapi
"Kebijakan ini dibuat pasti ada alasan, tapi alasan itu juga harus transparan. Direktur harus jelaskan apa alasannya jangan diam-diam dipotong," lanjutnya.
Sepengetahuan Azwendi, pada saat Pandemi Covid-19 memang banyak PHL honorer yang direkrut untuk membantu penanganan pasien.
BACA JUGA: Gaji Honorer RSUD Dipotong Separuh, Gubernur Riau Panggil Pj Wali Kota
Pasca pandemi Covid-19 harusnya diassesment lagi, karena banyak yang direkrut bukan tenaga medis, tamatan tidak sesuai tetapi jadi tenaga medis.
Untuk mengatasi permasalahan saat ini, pihak manajemen diminta tidak ada lagi menerima tenaga kerja baru.
"Jangan ada rekrutmen baru. Kita tahu APBD sangat berat untuk membiayai THL. Maka kalau di Madani ada rekruitmen lagi tentu jadi beban baru dan berdampak ke THL saat ini," ucap Azwendi.
Menurutnya pekerja THL di RSUD Madani perlu diverifikasi lagi sesuai kebutuhan.
Pemotongan gaji ratusan THL di RSUD Madani sebesar 50 persen itu sudah terjadi sejak dua bukan terakhir.
Baru-baru ini para honorer baru berani angkat bicara karena sudah sangat memberatkan para PHL.
Direktur RSUD Madani Arnaldo Eka Putra sudah mengakui adanya potongan gaji THL. Hal itu karena gaji THL bersumber dari APBD di Pemko Pekanbaru.
"Memang anggaran kita banyak defisit, itu kan THL gaji dari APBD. Makanya kita tak tahu lagi bagaimana caranya karena yang defisit bukan hanya kita. Adik-adik THL ini bisa mengadu sama kami, lalu kami sama siapa mengadu," kata Arnaldo. (mcr36/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Rizki Ganda Marito