Gampar Minta KPK Tidak Takut Menghajar Haji Isam

Kamis, 06 Oktober 2022 – 20:39 WIB
Gerakan Muda Pemberantasan Korupsi (Gampar) menggelar aksi dukungan untuk KPK agar segera memeriksa dan menangkap Syamsuddin Andi Arsyad atau biasa dikenal Haji Isam, Kamis (6/10). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Muda Pemberantasan Korupsi (Gampar) menggelar aksi dukungan untuk KPK agar segera memeriksa dan menangkap Syamsuddin Andi Arsyad atau biasa dikenal Haji Isam yang namanya terseret dalam kasus suap pajak PT Jhonlin Baratama.

Dalam kasus ini, konsultan pajak PT Jhonlin Baratama, Agus Susetyo bahkan telah ditahan sebagai tersangka penyuap eks pejabat pajak Angin Prayitno Aji. Suap itu diberikan untuk menurunkan nilai pajak PT Jhonlin Baratama.

BACA JUGA: KPK Dituduh Menjegal Anies, Pengamat: Itu Hanya Framing Politik Menuju 2024

"Kami memberikan dukungan dan sekaligus menuntut KPK agar segera memeriksa dan menangkap Haji Isam terduga Otak suap pajak PT Jhonlin Baratama," ujar Koordinator Aksi dari Gempar Amri saat demo tersebut, Kamis (6/10).

Amri mengatakan beberapa waktu lalu empateks karyawan Jhonlin Baratama dipanggil KPK untuk dimintai keterangan dalam rangka pengembangan perkara.

BACA JUGA: KPK Harus Fokus Buktikan Dugaan Korupsi, Jangan Terpengaruh Persepsi dan Deklarasi

Dalam persidangan kasus pajak tersebut, kata dia, nama Haji Isam, disebut meminta konsultan pajak Agus Susetyo, untuk mengkondisikan Surat Ketetapan Pajak (SKP) PT Jhonlin Baratama kepada tim pemeriksa pajak, Ditjen Pajak Kemenkeu.

Agus Susetyo, kata Amri, diduga telah menyuap oknum Pejabat Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp 35 miliar.

BACA JUGA: Tokoh Adat Papua Minta Lukas Enembe Membuka Diri dan Terima Panggilan KPK

"Dalam nalar sederhana tidak mungkin ada pengeluaran perusahaan sebesar sekitar Rp 35 miliar tanpa diketahui oleh owner-nya atau Haji Isam. Dalam salah satu tulisan yang dibikin Denny Indrayana hampir semua perusahaan di bawah PT Jhonlin Grup termasuk PT Jhonlin Baratama Beneficial Ownership (Peraih keuntungan akhir terbesar) nya adalah Haji Isam. Jadi sangat janggal soal kebijakan strategis pengeluaran uang besar tidak dia ketahui," jelas Amri.

Namun hingga saat ini, kata Amri, KPK belum juga meminta keterangan pada Haji Isam dengan memanggilnya. Padahal beberapa pernyataan pimpinan KPK dan jubirnya menyatakan membuka kemungkinan memanggil Haji Isam.

"Kami, Gampar khawatir KPK takut dengan segala reputasi kehebatan yang dimiliki Haji Isam sehingga ciut untuk menyeretnya. Oleh karena itu, kami datang untuk memberikan dukungan kepada agar segera memanggil, memeriksa dan menangkap jika terbukti terlibat dalam kasus suap pajak tersebut," pungkas Amri. (dil/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler