jpnn.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengklaim keamanan sistem informasi di kantor-kantor kedutaan dan perwakilan Indonesia sudah ditingkatkan. Langkah ini dilakukan pascaterungkapnya sejumlah operasi penyadapan yang dilakukan Australia dan Amerika Serikat terhadap Indonesia.
Untuk melakukan hal ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menggandeng Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dan Badan Intelijen Negara (BIN). Kemlu meminta kedua lembaga negara itu mensterilkan kedutaan maupun perwakilan RI di luar negeri dari penyadapan dan peretasan.
BACA JUGA: Anak Buah Andi Malaranggeng Dituntut 9 Tahun Penjara
"Pascaskandal penyadapan, kerjasama kami dengan BIN dan Lemsaneg semakin intens, dalam membersihkan sistem komunikasi di kantor-kantor kita baik secara fisik maupun non-fisik," kata Marty saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (18/2).
Namun, diakuinya pula bahwa pembenahan sistem belum cukup untuk mencegah penyadapan. Pasalnya, teknologi intelijen akan terus berkembang.
BACA JUGA: Suap Wa Ode, Kader Golkar Divonis 2 Tahun Penjara
Karena itu, lanjut Marty, kewaspadaan para diplomat juga harus ditingkatkan. Menurutnya, para diplomat telah dihimbau untuk bersikap lebih hati-hati dalam melakukan pekerjaannya.
"Jadi bukan hanya hardware, tapi juga cara, pola kerja harus dirubah untuk meminimalisir penyadapan yang dilakukan," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Ajak Arab Saudi Teken MoU untuk Akhiri Moratorium TKI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oegroseno Bicara Pembinaan SDM di KPK
Redaktur : Tim Redaksi