Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia

Jumat, 22 November 2024 – 14:02 WIB
Mendes Yandri Susanto yakin pergerakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa akan berbanding lurus dengan bertambahnya Gross Domestic Product (GDP) Foto: Kemendes

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes) Yandri Susanto yakin pergerakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa akan berbanding lurus dengan bertambahnya Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.

Pasalnya, 91 persen dari total wilayah Indonesia berada di desa, sehingga penting dilaksanakan pemberdayaan dan pendampingan untuk mencerdaskan masyarakat.

BACA JUGA: Mendes Yandri Dorong Kolaborasi Pemda dan Pemdes untuk Kemajuan Desa Mandiri

“Kalau desa bergerak otomatis GDP kita juga naik. Jadi, intinya adalah pemberdayaan, kita cerdaskan masyarakat desa,” ucap Mendes Yandri saat audiensi dengan Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro di kantor Kemendes PDTT Jakarta, Kamis (21/11).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2024 berdasarkan nilai GDP mencapai 4,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya dalam periode yang sama.

BACA JUGA: Kampanye di Bengkulu, Mendes Yandri Susanto Dilaporkan ke Bawaslu RI

Angka itu dipastikan terus naik secara cepat sesuai target Presiden Prabowo Subianto hingga 8 persen jika masyarakat terus diberi pendampingan untuk memajukan desanya dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki.

Salah satunya dengan menggali potensi setiap desa yang mana hal tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk hilirisasi sehingga nilai jual setiap produknya bertambah serta menyukseskan program makan bergizi gratis.

BACA JUGA: Mendes Yandri Sarankan Agar Desa Wisata Bisa Tonjolkan Ciri Khas Daerahnya

Oleh karena itu, kolaborasi dilakukan dengan berbagai pihak agar setiap desa memiliki produk unggulan untuk mengambil peluang dalam memenuhi setiap kebutuhan program tersebut.

“Saya sudah ngomong ke Pak Kapolri, Panglima TNI, Pak Menteri Pertanian juga bahwa kita mau bikin desa tematik. Jadi saya minta ini ada desa melon, desa cabe, desa nila, desa lele. Jadi untuk makan siang bergizi gratis kita mau saling melengkapi, supaya harga stabil juga,” tutur Mendes Yandri.

Hal ini direspons positif oleh Siti Zuhro yang sepakat pentingnya pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Sebab, hal tersebut memberi manfaat jangka panjang dan berkelanjutan, sehingga kemajuan dan kemandirian desa tidak hanya berlaku pada periode tertentu namun terus menerus.

“Itu benar, Pak Menteri. Pemberdayaan itu harus, jadi masyarakat nanti didampingi. Obsesi saya, masyarakat desa harus pintar harus berdaya supaya dihormati dan bisa membangun peradaban. Jadi, pikiran bahwa desa itu kumuh, miskin, tertinggal itu hilang dan tergantikan dengan kondisi yang bagus,” ujarnya.

Rencananya Kemendes PDT dan BRIN melalui Siti Zuhro akan melakukan kolaborasi untuk mencapai target visi besar Presiden Prabowo Subianto dengan turun ke desa hingga bisa melihat kondisinya secara langsung.

Dalam audiensi ini Mendes Yandri didampingi Sekjen Taufik Madjid dan Staf Khusus Fahad Attamimi.

Selain itu hadir pula Peneliti Ahli Madya BRIN Nyimas Latifah Letty Aziz, APBN Penyelia Eko Heryati Sutaningtyas, Kaprodi Informatika Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Dadan Sukma, dan Kadiv SDI UICI Dhita Virgian. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler