jpnn.com - JAKARTA - Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto membenarkan pihaknya tengah menyelidiki siapa aktor politik di balik aksi unjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016.
Hanya saja, hingga saat ini belum ada temuan apa pun.
BACA JUGA: Jaksa KPK Beberkan Isi Pembicaraan Irman dengan Istri Pengusaha Gula
"Penyelidikan masih awal, masih dilaksanakan," kata Ari di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/11).
Ari mengungkapkan, dalam mencari aktor politik itu, Bareskrim memulai dengan menelusuri aliran dana operasional pada demonstrasi tersebut.
BACA JUGA: Irman Tak Mau Banyak Komentar, Yusril Siap All Out
Sejauh ini, kata Ari, Bareskrim masih mengumpulkan bahan keterangan dan informasi yang beredar di lapangan.
Ari melanjutkan, ke depannya Bareskrim bakal menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa aliran dana demo tersebut.
BACA JUGA: Jaksa: Irman Gusman Minta Fee Rp 300 Per Kg Gula Impor
"Saat ini belum. Tapi akan (kerja sama dengan PPATK)," tambahnya.
Dalam mencari aktor politik ini, lanjut Ari, Bareskrim juga memeriksa sejumlah tersangka provokator yang ditahan di Polda Metro Jaya.
Dia berharap, dari proses konfirmasi kasus per kasus bisa membuka siapa aktor politik di belakang demo yang diwarnai aksi anarkis itu.
"Berangkat dari satu peristiwa kemudian ini nanti rangkaiannya itu ada pengerusakan, ada penganiayaan, kenapa dia melakukan kegiatan-kegiatan itu. Ini masih dilaksanakan. Sebabnya apa, itu nanti semua yang kami gali lagi," beber Ari.
Namun demikian, tambah Ari, sejauh ini belum ada perkembangan signifikan mengenai penyelidikan itu.
"Sekarang kami masih persiapan dan evaluasi," imbuh dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut adanya aktor-aktor politik di balik kerusuhan saat unjuk rasa menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama secepatnya diproses secara hukum.
Dalam pengamatan Jokowi, aksi demo yang berlangsung kondusif dan menyejukkan hingga Maghrib, ternyata justru menjadi rusuh saat waktunya bubar karena sudah malam.
Jokowi mengatakan hal itu dalam jumpa pers di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11) dini hari usai memimpin rapat kabinet terbatas. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan DPR: Jangan Intervensi Penegakan Hukum Kasus Ahok
Redaktur : Tim Redaksi