JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan membangun pabrik yang memproduksi Sebacic Acid (bahan baku pembuat bio plastic atau plastik resin)Perseroan bekerja sama dengan perusahaan Jepang, Toray, untuk mengembangkan produksi Sebacic Acid.
Direktur Utama Kimia Farma, Sjamsul Arifin mengemukakan, selain rencana pembangunan pabrik Sebacic Acid, pihaknya juga akan mengembangkan perkebunan bijih jarak (Castor Seed), dengan lokasi di Kalimantan dan atau Nusa Tenggara.
"Kami baru saja tandatangan MoU dengan Toray, pengguna Sebacic Acid (Bio Plastic) dan BGL, Plantation Castor
BACA JUGA: RUU Mata Uang Masih Terganjal Tanda Tangan
Ini untuk kembangkan bisnis Castor," jelas Sjamsul di, Jakarta, Rabu (30/3).Ia menjelaskan, perseroan lakukan visibilities studies (VS) atas rencana pendirian pabrik Sebacic Acid di Indonesia
BACA JUGA: Agustus, Minyak Cepu Tembus 25 Ribu BPH
Pembangunan pabrik atau pengembangan kebun jarak melalui dana dari pihak JepangBACA JUGA: Puluhan Pebisnis RI-AS Bikin Jejaring
Didanai dan didampingi tim ahli jepangDiharapkan dapat realisasi tahun depan, setelah VS lolos," katanya.Castor Seed atau bijih jarak sejatinya telah diproduksi perseroan 30 tahun laluNamun penggunaannya terbatas pada industri farmasi dan kosmetika, untuk obat penumbuh rambutProduksi Castor per bulan 5 ton, dengan pembeli terbesar PT Tancho Indonesia.
Harga Castor sangat murah, Rp 4.000-6.000 per kgBandingkan dengan harga Sebacic Acid Rp 120 ribu per kg.
Proses pengembangan produk Castor Seed adalah Castor OilHarganya juga sudah naik, Rp 12-16 ribu per kgCastor Oil kemudian dapat diolah sebagai Sebacic Acid, yang merupakan bahan baki pembuatan bio plastik (plastic resin) yang ramah lingkungan.
"Kami akan pasik Sebacic Acid ke Jepang, karena kebutuhan Sebacic di Jepang per tahun 400 ribu ton dan banyak digunakan dalam industri textil, industri mobil dan electronic termasuk komputerKita ingin supplai 200 ribu ton, kalau bisa," jelasnya(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Otomotif Terancam Stop Produksi
Redaktur : Tim Redaksi