Otomotif Terancam Stop Produksi

Rabu, 30 Maret 2011 – 07:19 WIB

JAKARTA -  PT Honda Prospect Motor (HPM), agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil Honda di Indonesia, merevisi target penjualan menyusul bencana gempa dan tsunami di Negeri SakuraDirektur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT HPM Jonfis Fandy mengatakan, musibah di Jepang ikut menerpa industri komponen yang terkait erat dengan produksi Honda

BACA JUGA: Uniflora Akuisisi Davomas USD 77 Juta

Pabrik Honda di Jepang bahkan masih memperpanjang penghentian produksi sampai 3 April 2011.

Di Indonesia, kata Jonfis, jam kerja produksi Honda dikurangi, dari semula 2 sif menjadi 1 sif
Pihaknya masih menunggu kabar dari Jepang untuk proses selanjutnya

BACA JUGA: Newmont Diminta Lanjutkan Divestasi

"Honda di Jepang membentuk tim khusus untuk kalkulasi kerugian dan terhambatnya pasokan yang bisa jadi acuan bagi pabrik Honda lain, termasuk di sini," terangnya setelah pergantian presiden direktur HPM dari Yukihiro Aoshima kepada Tomoki Uchida di Jakarta, Selasa (29/3).

Meski porsi kerja sudah berkurang, belum ada dampak terhadap karyawan
Namun, pihaknya sudah memikirkan dampak paling buruk bagi karyawan

BACA JUGA: IHSG Perpanjang Rekor Buruk

"Mudah-mudahan bisa cepat selesaiTapi, kalau ini berlarut-larut, kuartal kedua produksi bisa terganggu dan paling parah adalah berhenti produksi," ujarnya.

Saat ini sampai April, setidaknya, produksi masih relatif aman"Produksi Maret masih oke, tetapi April mungkin hanya sampai pertengahan bulan dan selanjutnya kami masih belum tahu," paparnyaHPM pun meninjau ulang target penjualan sekitar 65 ribu unit pada 2011.

Yang pasti, HPM sudah memastikan menunda peluncuran produk terlarisnya, Honda Jazz facelift yang semula direncanakan Mei 2011Dia mengatakan, untuk Jazz, jumlah pasokan unit secara terurai alias completely knocked down (CKD) model lama hanya tersedia sampai Maret 2011.

 "Rencananya, stok lama yang habis diisi Jazz baru pada Mei 2011Tapi, melihat kondisi sekarang dan yang akan datang, kami masih belum bisa memastikan," bebernya.

Jonfis mengaku sudah sempat memasok Jazz CKD baru, tetapi masih dalam jumlah terbatasJika diluncurkan, keberlanjutan pemasaran belum bisa dipastikan" Daripada tidak jelas, sebaiknya mundur," imbuhnya(gen/c3/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Pemda Perjuangkan Jatah Saham Inalum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler