Gandeng Universitas Taiwan, BBPLK Serang Latih Instruktur Kejuruan Listrik

Senin, 27 Mei 2019 – 18:08 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri meninjau di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang yang menjalin kerja sama untuk peningkatan SDM dengan Tatung Company dan Tatung University Taiwan. Foto: Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Indonesia, Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang sepakat mengembangkan kerja sama dengan Tatung Company dan Tatung University Taiwan.

Kerja sama ini difokuskan untuk mendukung pelatihan untuk membangun Solar-Energy Storage System Training & Education. Rencananya sebanyak tujuh instruktur kejuruan listrik BBPLK Serang memperoleh pelatihan solar cell selama dua pekan di Taiwan, 17-27 Juni 2019.

BACA JUGA: Kemnaker - Pemkot Bekasi Menjajaki Kerja Sama Peningkatan Produktivitas

BACA JUGA: Kemenaker Terus Perbaiki Tata Kelola Untuk Lindungi Pekerja Migran

“Proses pelatihan terhadap seed engineerIndonesia (instruktur Listrik BBPLK) dibimbing langsung oleh expert dari Tatung University Taiwan. Setelah project ini selesai, selanjutnya akan digunakan sebagai media pelatihan dan sertifikasi untuk pembangkit listrik tenaga surya bagi peserta pelatihan,” kata Kepala BBPLK Serang, Fauziah di kota Serang, Banten, Senin (27/5/2018).

Menurut Fauziah sebagai salah satu Balai Besar Pengembangan di bawah Kemnaker yang berfokus pada pengembangan kompetensi bidang kelistrikan juga memberikan perhatian serius untuk sektor ini. Tujuan pembangunan membangun Solar - System Energy Storage System Training & Education ini untuk mengurangi ketergantungan energi listrik yang disuplay oleh PLN.

"Sekaligus menjadikan Solar - System Energy Storage System ini sebagai laboratorium praktik dan sertifikasi bagi peserta pelatihan secara langsung menggunakan media pembelajaran yang sebenarnya, " kata Fauziah.

Fauziah menambahkan energi baru dan yang terbarukan mempunyai peran sangat penting dalam memenuhi kebutuhan energi. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar untuk pembangkit-pembangkit listrik konvensional dalam jangka waktu yang panjang akan menguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara yang makin menipis dan juga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.

"Salah satunya upaya yang telah dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), " ujar Fauziah seraya menyebut setelah menjalani pelatihan selama 2 pekan, ketujuh instruktur kejuruan listrik tersebut akan memperoleh sertifikat Internasional.

Setelah mengikuti pelatihan di Taiwan selama sembilan hari, maka program berikutnya instruktur Taiwan akan memberikan pelatihan di BBPLK Serang 15-19 Juli 2019 nanti.

“Finalisasi skema sertifikasi pelatihan sollar cell hasil pelatihan di Taiwan dan penyusunan tahap evaluasi kepada tujuh instruktur,” kata Fauziah.

Fauziah menambahkan implementasi Industri 4.0 atau revolusi industri ke-4, diharapkan semakin efisien, sehingga terjadi peningkatan produktivitas dan daya saing. Implikasi dari perubahan ini juga berimbas ke sektor Building Construction terutama di sektor Kelistrikan. Jaringan listrik pintar yang terintegrasi dengan smart city semakin menjadi keharusan.

Selain Tatung University Taiwan, Kabid Program dan Evaluasi (PEP) BBPLK Serang Agung Wisnugroho mengungkapkan BBPLK Serang juga bekerja sama dengan KNX Association membangun international certified Training Centre Automation Bilding KNX yang berlokasi di BBPLK Serang.

BACA JUGA: BLK Lembang Menciptakan Otomatisasi untuk Pertanian Hidroponik

KNX association adalah asosiasi yang bertangungjawab terhadap standar dunia untuk smart home dan automation building berlokasi di Belgia.

“Tutor/instruktur yang mengajar adalah tutor yang dilatih langsung di Belgia dan disertifikasi di sana," kata Agung.

Dengan adanya international certified Training Centre Automation Building KNX peserta pelatihan mendapatkan kesempatan untuk training dan sertifikasi smart home dan automation building di Indonesia (BBPLK Serang) dengan standar dunia. Apabila lulus uji kompetensi bisa mendapatkan sertifikat partner langsung dari Belgia tanpa harus melakukan uji kompetensi di sana.

"Dengan pengakuan sertifikasi partner ini, peserta pelatihan dapat bekerja di bidang smart home dan automation building di belahan dunia manapun, " kata Agung.(adv/jpnn)

BACA JUGA: Usut Dalang Kerusuhan dan Penyandang Dana Aksi 22 Mei !

BACA ARTIKEL LAINNYA... Patuhi SE Kemenaker, Disnakertrans Jabar Buka 6 Posko Pengaduan THR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler