JAKARTA - Pasien dengan gangguan kesehatan mendominasi angka kunjungan di PuskesmasDari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), diperkirakan 30 persen dari total kunjungan adalah pasien gangguan pernapasan
BACA JUGA: 52 Pria Batam Ikut KB Vasektomi
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama menuturkan, salah satu upaya antisipasi menyikapi permasalahan tersebut, petugas puskesmas akan makin dilatih untuk menangani dalam bidang penyakit pernapasan, khususnya gangguan pada paru-paru
Menurut Tjandra, upaya pelatihan ini sangat mendukung upaya puskesmas mengatasi gangguan pernapasan di masyarakat
BACA JUGA: Pasang Kontrasepsi Massal Catat Rekor MURI
Terlebih lagi, sejumlah besar puskesmas tidak memiliki dokter spesialisSelain melatih tenaga medis di puskesmas, Tjandra menuturkan Kemenkes menjalankan program perbaikan sarana dan prasarana puskesmas
BACA JUGA: Jajanan Mengandung Zat Kimia Bikin Anak Kanker Darah
Diantara alat-alat kesehatan yang bakal disuplay Kemenkes adalah spirometri, nebulizer, dan spacerDia berharap, rencana pelatihan dan perbaikan alat kesehatan di puskesmas ini bisa dijalankan tahun depan.Cara lain untuk menangani tingginya kunjungan pasien gangguan pernapasan ini adalah, Kemenkes menggandeng WHO (World Health Organization) dalam menangani pasien gangguan pernapasan iniDalam kerjasama ini, Tjandra menuturkan penanganan pasien gangguan pernapasan dilakukan dengan pendekatan sindromik atah berdasarkan gejala yang muncul
"Kita berharap, kedepan pasien penderita gangguan pernapasan tertangani lebih baik," katanyaNamun, dia menuturkan jika puskesmas benar-benar tidak mampu menangani pasien, bisa segera dirujuk ke rumah sakit(wan/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kista 6,5 Kg Berhasil Diangkat
Redaktur : Tim Redaksi