Ganjar Akan Tertimpa Musibah Jika Tak Memihak Warga Wadas

Rabu, 09 Februari 2022 – 23:43 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat wawancara program Ngompol (Ngomongin Politik) JPNN.com, Jakarta, Rabu (12/8). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menyatakan respons tidak perlu ditakuti yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait pengepungan warga Desa Wadas oleh aparat hukum dengan senjata lengkap patut disayangkan.

Menurut Jamiluddin, sebagai gubernur, Ganjar seharusnya tidak membiarkan warganya dikepung aparat hukum dengan senjata lengkap.

BACA JUGA: Nasir Djamil: Ada Indikasi Polisi Represif kepada Masyarakat di Desa Wadas

"Sebab, warga Desa Wadas bukan rakyat yang melakukan tindak pidana yang membahayakan keamanan. Warga Desa Wadas hanya mempertahankan hak kepemilikan tanahnya untuk kelangsungan hidup keluarganya," kata Jamiluddin kepada wartawan, Rabu (9/2).

Akademisi Universitas Esa Unggul itu juga menyarakan warga dalam kondisi seperti itu seharusnya mendapat perlindungan dari pemimpinnya. Namun, sayangnya Ganjar sebagai gubernur tidak melakulan hal itu.

BACA JUGA: Konflik Desa Wadas, Bambang: Mengingatkan Kita Pada Cara-Cara Orde Baru

"Ganjar justru tidak ngemong dan melindungi rakyatnya saat menghadapi masalah yang berkaitan dengan hajat hidupnya. Keberpihakan Ganjar kepada rakyat sama sekali tak terlihat," lanjutnya.

Tak hanya itu, mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu juga menyatakan sikap Ganjar tersebut menghapus semua pencitraan dirinya selama ini.

BACA JUGA: Pengepungan di Desa Wadas Dinilai Tidak Sejalan Program Presisi Kapolri

"Ganjar yang dikesankan sosok yang dekat dan peduli rakyat tak terbukti sama sekali. Masyarakat dipertontonkan sosok Ganjar sebenarnya," ujar Jamiluddin.

Jamiluddin juga memperkirakan Ganjar akan tertimpa musibah politik pada 2024 mendatang jika tidak berpihak kepada warga.

Pasalnya, sikap tersebut akan mengubah persepsi masyarakat, sehingga dirinya dianggap bukan sosok ideal untuk memimpin Indonesia.

"Jadi, kasus warga Desa Wadas berpeluang besar menggerus elektabilitas Ganjar. Partai politik, termasuk PDIP, juga akan berpikir panjang untuk mengusung Ganjar pada Pilpres 2014. Puan Maharani tampaknya diuntungkan dengan adanya kasus tersebut," pungkasnya.

Diketahui, warga Wadas, Purworejo, Jawa Tengah mendapat perlakuan represif saat melakukan penolakan terhadap penambangan batu andesit untuk proyek stategis nasional (PSN) Bendungan Bener sejak 2016.

Pada Selasa (8/2), ratusan aparat kepolisian dengan senjata lengkap melakukan pengawalan terhadap pengukuran lahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Bahkan, puluhan warga Wadas diamankan oleh pihak kepolisian. (mcr8/jpnn)

 

Redaktur : Adil
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler