jpnn.com - SEMARANG - Kisruh seleksi calon direksi dan dirut bank Jateng membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berang. Dia menilai seleksi yang dilakukan tim dari bank Jateng tidak jelas mekanismenya.
Ganjar juga menyayangkan sistem pendaftaran yang tertutup sehingga siapa yang mendaftar tidak transparan. Ganjar juga membantah ada "titipan" calon direksi.
BACA JUGA: Unta KBS Mati Akibat Gagal Ginjal
Menurut Ganjar, tim penyeleksi dari bank Jateng tidak menjalankan apa yang sudah dia perintahkan. Padahal sebelumnya dia sudah meminta agar seleksi dilakukan secara terbuka. Karena tidak dilakukan terbuka, kata Ganjar, sampai-sampai tidak diketahui secara pasti berapa jumlah pelamar dirut bank tersebut.
"Saya tidak tahu berapa jumlah pelamar calon dirut Bank Jateng. Karena memang prosesnya tidak terbuka. Keinginan saya agar data pelamar dibuka semua," kata Ganjar ketika ditanya soal jumlah pelamar calor dirut Bank Jateng usai lounching lelang jabatan eselon III dan IV di lingkungan Pemprov Jateng, Senin (28/10).
BACA JUGA: Penderita Gangguan Jiwa di Ngawi Terus Bertambah
Ganjar mengatakan sejak awal dia meminta agar proses perekrutan calon dirut bank Jateng dilakukan secara terbuka. Hal yang sama juga disampaikan ke BKD Provinsi Jateng agar melakukan pengisian jabatan eselon III dan IV dilakukan secara terbuka.
BKD menurut Ganjar melakukan segala sesuatunya kemudian diawali dengan lounching. Namun untuk Bank Jateng, hal itu tidak dilakukan semua.
BACA JUGA: Gas Langka, Pemko Batam Panggil Pertamina
"Teman-teman di Bank Jateng tidak melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh teman-teman di BKD. Disana juga tidak ada sistem yang jelas. Maka dasar untuk meloloskan seseorang itu sepertinya hanya glenak-glenik beberapa orang saja. Karena dasarnya tidak jelas itu," terangnya.
Sebaliknya Ganjar justeru heran dengan kecurigaan dirinya telah menitipkan seorang calon agar menjadi dirut Bank Jateng. Tudingan itu menurut Ganjar keliru. Namun Ganjar menegaskan gubernur memiliki peluang untuk bersikap subjektif dalam menentukan dirut Bank Jateng.
Namun demikian subjektifitasnya itu baru akan dilakukan setelah tahap seleksi yang dilakukan secara objektif sudah dilakukan semua. Seleksi secara objektif dan terbuka, tentu akan bisa meghasilkan calon-calon yang berkualitas.
"Keinginan saya adalah proses seleksi ini dilakukan secara objektif. Memang ada seseorang yang saya tidak kenal datang menemui saya. Dia mengaku dari BNI, yang mengaku ingin mendaftar. Lalu saya katakan, ya kalau memang memiliki syarat silahkan mendaftar. Eh malah dikatakan dia titipan saya," kata mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.
Suami Siti Atiqoh ini menambahkan saat ini dirinya sedang mengirim utusan ke BI untuk menanyakan mekanisme pengisian dirut Bank Jateng. Dan jika nanti ternyata BI menyatakan masih ada waktu untuk melakukan penyeleksaian lagi, maka iapun akan langsung membuka pendaftaran lagi.
"Jika memang BI masih menyatakan ada waktu, saya akan lounching seperti tadi (lunching jabatan eselon.red). Silahkan yang belum mendaftar segera mendaftar," katanya.
Di sisi lain, Ganjar juga setuju dengan keinginan salah satu anggota dewan untuk mengumumkan semua jumlah pelamar sekaligus curikulum vitainya. Harapannya anggota dewan juga mau mencermati serius terhadap proses ini agar nantinya bisa mendapatkan calon dirut yang berar memiliki kualitas dan kapabilitas.
"Teman DPRD, kalau perlu segera panggil komisaris Bank Jateng. Kemudian ditanya soal proses pengisian jabatan dirut ini. Semua persoalan nanti bisa ditanyakan semua. Agar terbuka semuanya," pintanya.
Ganjar kembali menegaskan bahwa Bank Jateng ke depan harus lebih maju lagi. Bank Jateng tidak hanya lagi mengandalkan dana dari APBD Jateng untuk meningkatkan modalnya. Namun bisa mendapatkan modal dari pihak lain yaitu dengan menjual dengan bebas saham Bank Jateng kepada masyarakat.
Sebelumnya anggota Komisi C DPRD Jateng Bambang Eko Purnomo memint agar curikulum vitai para pelamar dirut Bank Jateng diumumkan semua agar masyarakat mengetahui. Selama ini, Bank Jateng belum pernah mengumumkan kepada publik soal siapa yang melamar.
Asal tahu, geger seleksi calon direksi dan dirut bank Jateng ini bermula dari tidak lolosnya sejumlah nama pelamar dari luar bank Jateng. Ada beberapa pelamar dari bank swasta seperti dari bank Mandiri dan BPR yang semuanya tidak lolos seleksi administrasi. Sebaliknya dari 10 nama yang lolos semuanya dari internal bank Jateng.
Kenyataan ini membuat Ganjar menunda RUPSLB yang sedianya dilakukan pekan lalu. Ganjar menunda RUPSLB diduga karena nama-nama calon dari luar yang dikehendaki Ganjar tidak ada yang lolos. Sebelumnya Ganjar menghendaki direksi bank Janteng kombinasi antara orang luar dengan orang dalam.
Menurut informasi dari nama yang tidak lolos itu "orangnya" Ganjar. Info yang beredar tidak lolosnya orang Ganjar itu karena dianggap belum memenuhi syarat adminsitrasi menjadi seorang direksi. (saf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sungai Meluap, 3.000 Rumah Kebanjiran
Redaktur : Tim Redaksi