Ganjar Beberkan Cara Jokowi Unjuk Nyali, Dicap Plonga-plongo tetapi Sukses Ambil PTFI

Minggu, 11 Juni 2023 – 00:00 WIB
Bakal capres untuk Pilpres 2024 Ganjar Pranowo berbincang dengan mantan KSAL Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh di lokasi Deklarasi Dukungan Relawan Gapura Nusantara (RGN) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (10/6). Foto: Humas DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Bakal capres untuk Pilpres 2024 Ganjar Pranowo berpendapat berani dan bernyali tidak harus ditunjukkan dengan orasi berapi-api. Menurut dia, wajah yang garang pun bukan bentuk keberanian.

Berbicara pada Deklarasi Dukungan Relawan Gapura Nusantara (RGN) di Kelapa Gading Sport Center, Jakarta Utara, Sabtu (10/6), Ganjar menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjukkan bagaimana bertindak berani demi kepentingan negeri tanpa harus berteriak-teriak dan menunjukkan wajah marah.

BACA JUGA: Ganjar Berkisah di Depan Eks Pati TNI-Polri, Ayahnya Polisi, Hidup Susah Jauh dari Mewah

Gubernur ke-15 Jawa Tengah itu mengatakan Presiden Jokowi telah menjadi mentornya di pemerintahan. Meski dihina, dicaci, bahkan difitnah, Presiden Ketujuh RI itu tidak ciut nyali.

Bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, itu mencontohkan ketika Jokowi mau maju di Pilkada DKI Jakarta 2012.

BACA JUGA: Hary Tanoe dan TGB Temui Bu Mega, Perindo Mantap Dukung Ganjar Saja

Saat itu Jokowi mengenakan seragam Satgas PDIP dan difoto. Dalam foto itu Jokowi berpose dengan wajah tampak melongo.

Foto itulah yang kemudian diviralkan untuk menjelek-jelekkan Jokowi, termasuk daat Pilpres 2014.

BACA JUGA: Mantan Pati TNI-Polri Berdiskusi, Sepakat Perjuangkan Ganjar Jadi Presiden ke-8 RI

“Seseorang yang dicap plonga-plongo, seseorang yang dicap tidak pintar dengan badan yang sangat kurus, dan pada saat mau maju pilgub DKI, beliau punya seragam satgas PDIP dan difoto (dalam pose melongo, red),” kata Ganjar lalu menirukan wajah Jokowi dalam potret tersebut.

Syahdan, Ganjar menceritakan pengalamannya berdiskusi dengan Jokowi. Dalam diskusi itu, Ganjar juga berdialog soal foto Jokowi yang diviralkan tersebut.

Ternyata Jokowi suka dengan foto yang memperlihatkan mantan wali kota Surakarta itu mengenakan baju Satgas PDIP.

Dari situlah Ganjar mengaku memperoleh pelajaran penting dari Jokowi tentang cara menghadapi hinaan.

“Silakan hina saya habis-habisan, silakan kamu caci maki saya habis-habisan, tetapi langkah saya tidak akan pernah berhenti untuk memajukan negeri ini,” ujar Ganjar menirukan pesan presiden yang juga kader PDIP itu.

Lebih lanjut Ganjar mencontohkan sikap Presiden Jokowi yang tetap merangkul masyarakat di daerah tempat mantan gubernur DKI Jakarta itu kalah suara di Pilpres 2014 maupun Pilpres 2019.

Jokowi, tutur Ganjar, tetap memajukan daerah yang tidak memenangkannya di dua pilpres tersebut.

“Cinta beliau diberikan habis-habisan ke daerah itu,” kata Ganjar di acara yang dihadiri ratusan mantan perwira tinggi TNI dan Polri itu.

Penyandang gelar S.H. dari Fakiltas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga memberikan contoh lain tentang keberanian Jokowi, yakni soal pengambilalihan PT Freeport Indonesia (PTFI).

Sebelum Jokowi menjadi presiden, tidak satu pun pendahulunya berhasisil mengambilalih perusahaan tambang yang beroperasi di Papua itu.

“Tidak ada satu pun di antara pemimpin mampu mengambil alih kecuali Jokowi, seorang yang tidak pernah berteriak, seseorang yang tak pernah menunjukan aura wajah kemarahan, jarang (marah), tetapi melihat keputusan dengan pikiran yang jernih, dengan muka tersenyum, (Freeport) diambil keseluruhan dengan tegas,” tutur Ganjar.

Menurut Ganjar, begitulah sesungguhnya pemimpin bernyali. “Itulah nyali sesungguhnya, bukan wajah garang dengan intonasi yang tinggi, bukan sama sekali,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, RGN mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar. Organ sukarelawan itu didirikan oleh mantan KSAL Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh.

Adapun mantan perwira tunggi TNI dan Polri yang tergabung dalam RGN, antara lain, mantan KSAU Marsekal (Purn) Agus Supriatna, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, Irjen (Purn) Fakhrizal, Irjen (Purn) Erwin Tobing, dan banyak lagi pensiunan tentara maupun polisi yang ikut mendukung Ganjar.

Bernard mengatakan dukungan untuk Ganjar itu telah melalui proses diskusi dan berbagai pertimbangan.

Menurut dia, Indonesia membutuhkan figur pemimpin yang mampu melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan berani bersikap tegas dalam menghadapi radikalisme, terorisme, khilafah, dan intoleransi.

"Kami bersama teman-teman purnawirawan sering berdiskusi, siapa calon presiden yang tidak hanya bisa melanjutkan program Jokowi, tetapi juga berani dan tegas menghadapi radikalisme, terorisme, khilafah, dan intoleransi," ujar Bernard.

Akhirnya diskusi itu sampai pada satu kesimpulan tentang sosok yang harus didukung pada Pilpres 2024.

“Setelah melihat rekam jejak tokoh, yang paling memenuhi kriteria ialah Pak Ganjar Pranowo," kata KSAU periode 25 April 2002–18 Februari 2005 itu.(ast/jpnn.com)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumpa Pers Bersama Megawati, Jokowi Sebut Ganjar Punya Nyali dan Berani


Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler