Sidang Kasus Korupsi Proyek E-KTP

Ganjar: Dakwaan Ini Lucu

Kamis, 30 Maret 2017 – 17:39 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - Mantan Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ganjar Pranowo membantah kecipratan duit haram proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Politikus PDI Perjuangan yang kini menjabat gubernur Jawa Tengah itu mengaku tidak tahu menahu soal aliran dana e-KTP.

BACA JUGA: Ganjar Punya Bukti Kuat Tak Terlibat Korupsi e-KTP

Ganjar menganggap dakwaan jaksa KPK yang menyebutnya menerima USD 250 ribu di ruang kerja mantan anggota Komisi II DPR (almarhumah) Mustokoweni pada November 2010 sangat lucu.

"Maaf majelis hakim, saya tidak pernah menerima uang tersebut. Menurut saya dakwaan ini lucu," kata Ganjar saat bersaksi dalam persidangan perkara korupsi proyek e-KTP, Kamis (30/3) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

BACA JUGA: Lho, Kok Bu Miryam Takut Bertemu Pak Ganjar?

Ganjar mengatakan, pada 2010 itu Mustokoweni sudah meninggal dunia. Yang jelas, Ganjar menegaskan, tidak pernah menerima aliran dana e-KTP.

"Saya berdasarkan keterangan saya, saya tidak pernah menerima uang," ujar Ganjar.

BACA JUGA: Bahas e-KTP, Ganjar Ditawari Uang oleh Politikus Golkar

Lebih lanjut Ganjar mengaku pernah ditawarkan uang tiga kali terkait pembahasan e-KTP. Awalnya, majelis mengonfirmasi BAP Ganjar yang mengaku pernah ditawari uang oleh Mustokoweni.

"Di dalam BAP Anda pernah ditanya, apa pernah ditawari uang. Anda jawab pernah oleh Mustokoweni, tapi anda tidak terima. Apa itu benar?" tanya Ketua Majelis Hakim John Halasan Butarbutar.

Ganjar pun mengamininya. Menurut dia, Mustokoweni kala itu menawarkan ada titipan untuknya.

"Saya enggak ingat, sekali, dua kali atau tiga kali di dalam ruang sidang dia bilang, 'dek ini ada titipan'. Saya bilang tidak usah," kata Ganjar.

Dia menegaskan, dari awal sudah tidak mau menerima apa pun. Lantas majelis mencecar Ganjar soal keterangannya yang menyebut pernah ada seseorang yang menawarinya bingkisan.

Ganjar menjelaskan, awalnya usai sebuah rapat dia berbicara dengan tiga stafnya. Tiba-tiba ada seseorang yang tidak dikenalnya menghampirnya dan menyerahkan bungkusan.

"Saya pikir itu buku, tapi kok tidak seperti buku. Lalu saya tanya dia siapa, tapi tidak ada yang tahu," ungkap Ganjar.

Dia kemudian meminta stafnya mengembalikan uang tersebut. Ganjar pun tidak mencari tahu lagi siapa orang yang memberi bingkisan tersebut. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdakwa e-KTP Mengaku Empat Kali Setor Uang ke Miryam


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler