Ganjar Dorong Anak Muda Aktif Kembangkan Seni Tradisional

Selasa, 06 Februari 2024 – 20:40 WIB
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mempraktikkan seni tradisional jathilan ketika mendatangi Embung Kaliaji yang terletak di Dusun Sangurejo, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (6/2/2024). ANTARA/HO-TPN Ganjar-Mahfud

jpnn.com - SLEMAN - Calon Presiden Pemilu 2024 Ganjar Pranowo mendorong para anak muda aktif mengembangkan seni tradisional yang begitu beragam.

Dia menyatakan hal tersebut saat menghadiri kegiatan bertajuk 'Jathil Bareng Mas Ganjar' yang dilaksanakan di Embung Kaliaji, di Dusun Sangurejo, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta, Selasa (6/2).

BACA JUGA: Anies: Banyak Sekali Nelayan yang Mengeluh

Dalam sambutannya Ganjar menilai seni tradisional seperti jathilan penting untuk terus menerus ditampilkan melalui sebuah festival.

Hal ini untuk memberi pesan kepada masyarakat bahwa Indonesia memiliki budaya yang kaya.

BACA JUGA: Ganjar Berkomitmen Dorong Kaltim Berjaya di Bidang SDM dan SDA

"Inilah anak-anak mudanya menarik, kostum juga bagus-bagus, mungkin nanti dengan festival dan akan bisa memberikan pesan kebaikan kepada masyarakat," ujar Ganjar dalam keterangannya.

Jathilan merupakan kesenian yang telah lama dikenal oleh masyarakat kota Yogyakarta dan Jawa Tengah.

BACA JUGA: Jokowi Putuskan Hari Pencoblosan 14 Februari Sebagai Libur Nasional

Kesenian jathilan juga dikenal dengan nama kuda lumping, jaran kepang dan kuda kepang.

Ganjar mengatakan seperti bernostalgia semasa kecil lantaran kerap menonton kesenian seperti jathilan.

Bagi dia, seni tradisional tak hanya cukup dengan dilestarikan, tetapi harus dikembangkan agar tak lekang oleh zaman.

“Kalau saya kecil itu kan di desa ya reog, jathilan ya. Kemudian kesenian tradisional-tradisional yang ditarikan oleh siapapun. Maka hari ini di Sleman mereka mengundang (saya) jathilan, masyarakat bisa berkumpul dengan bahagia, inilah seni-seni tradisional tidak hanya dilestarikan, tetapi dikembangkan,” ucapnya.

Ganjar juga menyatakan pemerintah cukup memfasilitasi kebutuhan para pelaku seni, sehingga mereka dapat mengerjakan tugas yang hendak dilakukan.

“Kalau punya budaya yang baik, yang bagus, maka harus dikembangkan. Maka dalam perdebatan kemarin, muncul bagaimana kebudayaan bisa tumbuh dan tidak terhalang oleh birokrasi, maka birokrasi memfasilitasi pelaku seni dan budayanya yang melaksanakan, itu pasti akan tumbuh,” katanya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu berjanji takkan membatasi para pelaku seni mengeluarkan kata-kata satire apabila Ganjar-Mahfud memenangi Pemilu 2024.

Menurut dia, kritikan yang masuk dari para pelaku seni harus didengarkan dan jangan dianggap menjadi sebuah ancaman.

“Memang ada kadang-kadang budaya satire kritik kepada pemerintah dan seperti itu jangan baper (bawa perasaan). Umpama kaya Mas Butet (Butet Kartaredjasa), dia aktor sangat bagus sekali, tetapi kadang-kadang kalimatnya menyindir, kalimat-kalimatnya kritik sosial dan ini harus didengarkan sebagai sebuah ekspresi kebebasan yang ada di masyarakat dan itu akan berkembang dengan sangat baik,” kata Ganjar. (Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Emil Dardak Mengeklaim Putusan DKPP Tidak Terkait dengan Pencalonan Gibran


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler