jpnn.com, DENPASAR - Bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo menghadiri acara MABAR (Maju Bersama Ganjar) bareng 500 milenial dan generasi Z di Kebon Vintage Cars Bali Classic, Jalan Tegal Harum No 13, Denpasar, Bali, Sabtu (17/6).
Dalam acara tersebut, Ganjar berdialog bersama sejumlah tokoh muda di Bali. Salah satunya Putri Lingkungan Hidup 2020 atau Enviromentalist, Putu Ayu Saraswati.
BACA JUGA: GP Takalar Dukung Ganjar Buktikan Komitmen Berdayakan Masyarakat
Kepada Ayu, Ganjar berdialog tentang tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan hidup. Terlebih saat ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
Untuk membereskan masalah tersebut, Ganjar memperkenalkan aplikasi JekNyong. Aplikasi tersebut mengintegrasikan layanan daur ulang pengelolaan sampah dengan konsep ojek online (ojol).
BACA JUGA: MABAR di Bali, Ganjar Highlight Kolaborasi Antar-Gen Z dan Partisipasi Pemerintah Memberikan Wadah
Apliakasi yang sudah digunakan di Banyumas ini bertujuan untuk mendukung kebersihan lingkungan hidup lewat pengolahan sampah.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu mengatakan aplikasi tersebut sudah dilengkapi teknologi artificial intelligence (AI).
BACA JUGA: Doakan Ganjar Pranowo Jadi RI 1, Saga Gelar Selawat Akbar di Jember
“Kalau kamu googling di Banyumas itu ada aplikasi namanya JekNyong, itu cara ngolah sampah. Jadi dia itu menjemput terus ada yang dibeli, ditimbang. Jadi kalau dia mau milahkan (sampah) dari rumah, terus dia masukan ke aplikasi ini, dia akan dijemput satu-satu,” kata Ganjar di lokasi.
Hingga kini, kata Ganjar, sistem aplikasi JekNyong terus diperbaharui untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Jeknyong juga sudah mendapat suntikan dana Rp 80 miliar dari investor sebagai dana pengembangan aplikasi.
Ganjar mengajak Ayu untuk mengenalkan aplikasi-aplikasi semacam JekNyong agar makin banyak masyarakat yang peduli terhadap pengelolahan sampah. Sehingga lingkungan hidup bisa terus lestari.
“Ayu ini bisa diajak untuk mendorong kawan-kawan untuk semakin peduli pada kebersihan, ngolah sampah, dan seterusnya,” kata Ganjar.
Sementara itu, Ayu mengapresiasi aplikasi JekNyong yang dipakai Ganjar untuk menjaga lingkungan hidup di wilayah Jateng. Menurut Ayu, aplikasi sejenis bisa digunakan masyarakat sampai tingkat desa.
Ayu pun mencontohkan pengalamannya saat ikut kegiatan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Pada kegiatan itu Ayu mengunjungi beberapa daerah di Indonesia untuk mengolah tanah bekas tambang menjadi lahan produktif.
Konsep kegiatan itu serupa dengan aplikasi JekNyong yang dipakai Ganjar. Menurut Ayu, hal terpenting untuk keberhasilan pengelolahan lingkungan hidup semacam ini adalah bertanya tentang kebutuhan masyarakat setempat.
“Kami tanya apa sih yang desa ini butuhkan, apa sih yang desa ini mau dan itu disesuaikan dengan keadaan dan keinginan masyarakat setempat,” kata dia.
Di acara itu, Ganjar juga berdialog tentang lingkungan hidup bersama grup Pancawara Bali. Ganjar pun berbincang tentang dunia digital dengan musisi Bali/Pemrakarsa Anugerah Musik Bali Gede Bagus dan YouTuber David Allen. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berdialog dengan Gen Z, Ganjar Mendengar dan Menyalurkan Aspirasi Pelaku Industri Kreatif
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan