Ganjar Pranowo Ungkap 2 Cara Menyejahterakan Guru Honorer

Jumat, 25 November 2022 – 15:35 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin upacara Peringatan Hari Guru di Museum Ranggawarsita, Semarang, Jumat (25/11/2022). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)

jpnn.com - SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa berbagai upaya menyejahterakan guru bukan hal yang mustahil, tetapi memerlukan keberpihakan para pemangku kepentingan. Dia menegaskan bahwa hal itu juga bukan soal hitung-hitungan anggaran.

“Maka saya selalu mewanti-wanti teman-teman bupati wali kota, tolong dong perhatikan guru-guru di bawah naungan pemerintah kabupaten/kota itu, minimal menerima gaji sesuai UMK,” ungkap Ganjar seusai memimpin upacara Peringatan Hari Guru di Museum Ranggawarsita, Semarang, Jumat (25/11).

BACA JUGA: Presiden Jokowi Diminta Turun Tangan Menuntaskan Persoalan Seleksi Guru PPPK

Ganjar menyampaikan bahwa dua cara yang bisa dilakukan untuk menyejahterakan guru honorer, yakni melalui perbaikan sistem dan menambah jumlah guru. Saat ini, jumlah guru honorer memang banyak, tetapi masih belum mencukupi kebutuhan guru di Jawa Tengah.

“Maka ada dua cara, satu sistemnya diperbaiki, apakah peralatannya ditambah sehingga satu orang mesti menggunakan atau punya keterampilan yang cukup banyak bahkan multiplatform bisa dikerjakan,” katanya.

BACA JUGA: 6 Pelamar PPPK Guru di Mataram Tidak Lulus Administrasi, Ini Sebabnya

Cara kedua, kata dia, dengan menambah sumber dayanya dan ini dinilai sebagai salah satu prioritas karena guru mempunyai peranan kunci mendidik generasi bangsa.

Sampai hari ini, Ganjar telah melantik sekitar 5.788 guru PPPK.

BACA JUGA: Kado HGN 2022, PPPK Guru Dapat Kenaikan Gaji Berkala & Tamsil, Waktunya Makin Dekat 

Pada 31 Oktober 2022, kembali dibuka penerimaan PPPK dengan jumlah kuota sebanyak 4.361 untuk para guru dari total 4.600 lowongan.

“Kalau guru tidak menjadi prioritas, maka mohon maaf, nasib anak-anak kita diserahkan kepada orang-orang yang mungkin tidak terampil,” ungkap Ganjar.


Dia pun mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kalangan pendidik dan sekolah vokasi provinsi itu agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.

“Kualitas guru ditingkatkan, jangan sampai nanti orang banyak protes kenapa banyak tenaga kerja asing karena kita tidak menyiapkan,” katanya.

Terkait dengan hal itu, Ganjar menyebut sekolah vokasi memiliki peran dalam meningkatkan keterampilan SDM sehingga mendorong berkolaborasi dengan industri. “Karena dekat dengan kawasan industri sebenarnya ini bisa di-match-kan, apakah kurikulumnya, kualifikasinya dan sebagainya,” ungkapnya.

Di sisi lain, kata dia, para siswa di sekolah vokasi harus terbiasa dengan mesin-mesin baru sehingga ketika lulus bisa diserap lebih cepat.

“Umpama Batang, kita akan punya pabrik baterai kendaraan terus kemudian pabrik kaca besar. Siapa yang bisa mengisi kalau kemudian tidak disiapkan,” pungkas Ganjar. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler