jpnn.com - BANDA ACEH - Meski masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Tri Waluyo ternyata telah mampu menghasilkan karya terbaik berbasis teknologi tepat guna. Siswa SMK Negeri 2 Takengon, Aceh Tengah ini mampu menciptakan sebuah alat menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada mobil hingga 40 persen.
Karena dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak, tak heran jika kemudian alat penghemat BBM dengan teknologi pengkabutan ini, dinobatkan menjadi juara I Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional Tahun 2015. Apalagi dalam penggunaannya, alat tersebut mampu menghadirkan reoptimalisasi daya dorong pada kendaraan, tanpa merubah struktur mobil dan tidak terjadi peningkatan gas emisi yang dibuang.
BACA JUGA: OC Kaligis yang Suruh Langsung Anak Buah Masukan Dolar Ke Dalam Amplop
Penghargaan diberikan secara langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pada Pekan Inovasi Perkembangan (PIN) Desa/Kelurahan Nasional ke-1 dan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke XVII di Banda Aceh, Kamis (8/10).
"Faktor-faktor yang berpengaruh pada inovasi tepat guna, harus didorong. Masukan dari berbagai pihak, perlu diterima. Karena itu penyelenggaraan PIN dan TTG ke masa mendatang harus terus digerakkan. Karena bertujuan baik untuk mengajark partisipasi masyarakat mengembangkan potensi desa," ujar Tjahjo usai memberi penghargaan.
BACA JUGA: Kapolri Benarkan Ada WNI Diduga Diculik Intelijen Arab Saudi
Selain karya Tri, Mendagri juga memberi penghargaan pada Rezayanti Novia Putrika Dewi dan kawan-kawan. Tim dari Institut Teknologi Indonesia, Serpong, Kota Tangerang Selatan ini meraih juara II atas karya "Alien-Lox" atau kunci kendaraan bermotor berbasis teknologi android/bluetooth.
Juara tiga diraih M Arifin dan kawan-kawan atas karya alat pengangkat galon pada gedung bertingkat. Tim ini berasal dari SMK Negeri 3 Kota Batam, Kepulauan Riau.
BACA JUGA: Survei: Ini Kebijakan Jokowi yang Paling Dibenci Publik
Juara Harapan I diberikan kepada Imam Hidayat yang berasal dari Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ia menciptakan karya pengumpan arus listrik berbasis teknologi transfer panas menjadi energi listrik (Knalter Chardger).
Juara Harapan II diraih Supardi dari Kecamatan Abung Semuli, Lampung Utara, lewat karyanya menciptakan alat pemotong batang singkong mekanik. Sementara Juara Harapan III diraih Sofyan, asal Keluang, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, lewat karyanya menciptakan alat distilasi asap.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Nagari Pakandangan Gunakan Dana Desa Maka Dapat Pujian dari Menteri Jaafar
Redaktur : Tim Redaksi