Gara-gara, Delay Panjang dan ‘Suara Desahan’, DPR Minta Cabut Izin Terbang Lion Air!

Senin, 23 November 2015 – 06:45 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI Moh. Nizar Zahro meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil tindakan tegas terhadap maskapai penerbangan Lion Air. Politikus Gerindra itu bahkan meminta supaya izinnya dicabut.

Hal itu disampaikan Nizar, menyikapi delay panjang penerbangan maskapai milik Rusdi Kirana yang terjadi, Sabtu (21/11) di Bandara Soekarno-Hatta. Akiat delay tersebut, para penumpang rute Jakarta - Makassar harus menunggu selama 6 jam.

BACA JUGA: Tetapkan Ketum Baru, INSA Gelar RUA Lanjutan Desember

“Saya meminta Kemenhub bertindak tegas bahkan mencabut izinnya kalau memang melanggar UU Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan,” kata Nizar, Minggu (22/11) malam.

Dilaporkan bahwa sempat terjadi kericuhan dan chaos karena ratusan penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, 'mengepung' pesawat Lion Air. Mereka kesal karena belum mendapat kejelasan soal keterlambatan jadwal pesawat dari pihak maskapai tersebut.

BACA JUGA: Bikin Tisu 500 Ribu Ton, Perusahaan Ini Gelontorkan Rp 35 Triliun

Kejadian ini, menurut Nizar, bukan kali pertama terjadi, tapi sudah seringkali dan itu jelas-jelas merugikan masyarakat. Hal tersebut merupakan bentuk kesalahan dalam operasionalnya.

“Hal itu merupakan catatan buruk dalam dunia penerbangan Indonesia. Itu perlu menjadi catatan bagi regulator. Harus ditindak bahkan di cabut izinnya karena Lion Air sudah sering membuat pelanggaran termasuk kasus desahan pilotnya diasumsikan melakukan perbuatan yang tidak senonoh," jelasnya.

BACA JUGA: PISAgro Targetkan Jangkau 10 Juta Petani se-Asia Tenggara

Ia menambahkan, Komisi V DPR juga sudah sering memanggil manajemen Lion Air, namun tak kunjung ada perubahan sehingga diperlukan tindakan tegas terhadap maskapai milik Rusdi Kirana itu. Sebab, kualitas layanan Lion Air seharusnya bisa membaik karena didukung ratusan pesawat baru. Namun, sayang gencarnya ekspansi bisnis Lion Air tidak diimbangi perbaikan kualitas layanan.

“Ekspansi akan sia-sia kalau tidak meningkatkan kualitas layananya,” katanya.

Menurutnya, kalau komplain soal delay masih sering terjadi bahkan sampai terjadi pengepungan oleh penumpang, “Ini insiden yang buruk. Kinerja maskapai bukan bergantung jumlah armadanya. Namun bagaimana kualitas layanan kepada konsumen,” kata Ketua DPP Gerindra itu.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Produktivitas Satu Juta Petani Meningkat, Syaratnya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler