jpnn.com - JAKARTA - Organisasi massa bernama Forum Bhayangkara Indonesia (FBI) menjadi sorotan publik belakangan ini. Organisasi ini, sempat dikira khalayak umum sebagai organisasi sayap Polri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklarifikasi bahwa ormas FBI tidak pernah bermitra bahkan berhubungan dengan Polri. Namun, Tito mengakui bahwa ormas tersebut merupakan organisasi lama.
BACA JUGA: Dirut Bulog Ditegur Hakim Sidang Irman Gusman
"Saya dengar sudah lama itu ya. Nanti akan kami kaji apakah sesuai aturan, kenapa bisa muncul nama bhayangkara," jelas Tito di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (20/12).
Sementara itu, Tito berencana untuk mematenkan nama 'bhayangkara' agar penggunaannya khusus untuk Polri. Hal ini untuk menghindari hal serupa terjadi di kemudian hari.
BACA JUGA: Kapolri dan Ketua MUI Bertemu Bahas Fatwa, Inilah Hasilnya
"Meskipun nama itu bukan milik kepolisian saja karena belum dipatenkan ya. Tapi kalau menggunakan atribut, membuat kerusuhan di masyarakat, kami akan lakukan koordinasi," jelasnya.
Mengenai langkah koordinasi, Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini menuturkan, akan menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini untuk mengatur adanya ormas lain yang menggunakan nama 'bhayangkara'.
BACA JUGA: Baku Tembak di Poso, 1 Personel TNI Tewas
"Koordinasi dengan pembubaran ormas itu merupakan koordinasi dan bagian dari Kemendagri," tandas dia.
Sebelumnya, ormas FBI ramai diperdebatkan di media sosial. Selain menggunakan nama 'bhayangkara', dari gambar-gambar yang beredar ormas FBI juga memakai atribut berupa baju, celana, dan lencana persis seperti yang dimiliki Polri.
Kemudian yang menjadi perdebatan netizen adalah pengangkatan liaison officer (LO) berwarganegaraan Tiongkok bernama Chen Shu. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tetap Pakai Atribut Natal Meski Ada Fatwa MUI? Dosa Tanggung Sendiri!
Redaktur : Tim Redaksi